Tenggarong – Dinas Perhubungan Kutai Kartanegara (Dishub Kukar) memulai uji coba penerapan palang parkir otomatis, dibeberapa titik parkir di Tenggarong. Penerapan palang parkir ini sendiri, dimaksudkan untuk memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi parkir.
Dijelaskan oleh Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Parkir, Obaja Alexander, bahwa tahap uji coba ini telah berjalan sejak awal bulan Februari lalu. Dilakukan di 3 kantong parkir yang telah dilengkapi oleh palang parkir otomatis. Yaitu di kawasan Taman Kota Raja, samping Masjid Al Falah, dan Pos Pulau Kumala. Selama tahap uji coba, palang parkir dioperasikan dari jam 16.00 sampai 22.00 WITA. Serta dioperasikan oleh pegawai Dishub Kukar.
“Sudah kita jalankan sejak awal Februari, hanya saja kita masih terhambat tenaga kerjanya. Karena kita masih menggunakan petugas kita, jadi masih terkendala jam kerjanya,” sebut Obaja Alexander, Jumat (17/2/2023).
Obaja menerangkan bahwa dalam tahapan uji coba ini, pihaknya masih mengakomodir para juru parkir (jukir) yang biasanya bertugas di lokasi tersebut. Dia menjelaskan bahwa, dengan kehadiran palang parkir otomatis ini, tidak serta merta akan menghilangkan lapangan pekerjaan para jukir. Para jukir tetap ditugaskan untuk membantu mengatur tata letak parkir kendaraan. Kemudian setelah jam operasi palang parkir dihentikan, para jukir dipersilahkan untuk memungut uang parkir secara manual.
Bahkan kedepannya, Obaja mengaku akan tetap mengakomodir para jukir tersebut. Bahkan tidak menutup kemungkinan menjadikan mereka operator dalam mengoperasikan palang parkir ini. Namun masih dicarikan regulasinya, menetapkan jukir dengan sistem gaji berdasarkan hasil pendapatan yang didapat dari palang parkir otomatis.
“Kedepannya juga kami berencana mengakomodir mereka (jukir) untuk mengoperasikan palang parkir, tapi yang jelas harus ada pelatihan dulu, karena nasib mereka juga perlu kita perhatikan,” tambah Obaja.
Dengan berjalannya tahap ujicoba ini, ternyata sangat efektif untuk mengantisipasi kebocoran PAD dari sektor retribusi parkir. Dalam satu minggu saja, Obaja menuturkan dari 3 palang parkir otomatis, pihaknya bisa mengumpulkan uang dari retribusi parkir hingga Rp 2,6 juta.
“Dengan palang parkir ini, kita bisa lebih rinci melihat pendapat parkir. Dari 3 palang parkir itu, rata-rata dihari biasa kita dapat Rp 100 ribu, dari 3 lokasi berarti Rp 300 ribu,” ujarnya.
Sementara itu, saat disinggung kapan palang parkir ini akan resmi dioperasikan, Obaja menuturkan bahwa pihaknya masih akan melakukan observasi. Lantaran masih banyak masyarakat yang dinilai masih belum memahami teknis menggunakan palang parkir tersebut. Selain itu, pihaknya juga masih mencoba mengatasi masalah tenaga pengoperasian palang parkir.
“Kita masih ujicoba sampai nanti di-launching, sekaligus membiasakan masyarakat untuk menggunakan palang parkir,” pungkasnya. (tabs)