Terjadi Kekosongan, DPMD Kukar kembali Lakukan Rekrutmen Pendekar

Tenggarong – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kutai Kartanegara (DPMD Kukar), kembali menggelar seleksi Pendamping Desa dan Kelurahan Kukar (Pendekar). Hal ini dilakukan untuk mengisi banyaknya kekosongan Pendekar. Baik ditingkat lokal desa atau kelurahan, maupun pendampingan di tingkat kecamatan.

Kepala DPMD Kukar, Arianto, mengatakan ada 62 kekosongan Pendekar Lokal Desa dan Kelurahan. Sedangkan untuk pendamping ditingkat kecamatan, ia mengatakan pihaknya kekurangan sebanyak 6 pendamping.

Kekosongan ini terjadi dikarenakan berbagai alasan. Mulai dari pendamping yang mengundurkan diri, karena tidak dapat bekerja sesuai perjanjian. Hingga diputus kontaknya, karena dianggap melanggar perjanjian kerja yang diberikan. Serta ada juga desa atau kelurahan, yang sejak awal memang tidak memiliki pendamping. Karena tidak ada yang mendaftarkan diri.

“Saat ini kita sedang melakukan proses rekrutmen, untuk mengisi kekosongan itu. Sekarang proses seleksi administrasi sedang berjalan, nanti ada seleksi tertulis dan wawancara. Setelah itu baru nanti kita umumkan siapa yang lulus,” terang Arianto, Selasa (16/5/2023).

Ia menambahkan, pada seleksi kali ini, pihaknya tidak membuka secara umum seleksi bagi para calon Pendekar ini. Melainkan dengan cara, meminta rekomendasi dari kepala desa (kades) maupun lurah. Sebanyak 3 orang calon Pendamping, bagi pendamping lokal desa atau kelurahan. Begitu pula pada pendampingan ditingkat kecamatan. Camat diminta untuk merekomendasikan minimal 2 nama calon pendamping, untuk selanjutnya diseleksi oleh pihak DPMD Kukar.

“Ini kita lakukan karena kita berharap, nanti orang lokal setempat yang mengisi kekosongan itu,” terusnya.

Kini proses rekrutmen terus berjalan dan ditargetkan bakal rampung pada bulan Juni. Arianto mengaku, sejauh ini proses seleksi ini masih berjalan dengan baik. Hanya terdapat sedikit kendala, pada kekurangan nama yang direkomendasikan oleh para kades dan lurah. Lantaran ada batas usia dan pendidikan, yang harus dipenuhi. Meski begitu, ia optimis seluruh kekosongan ini bisa terisis sepenuhnya. Sesuai dengan target.

“Kita berharap ini nanti bisa terisi semua. Jadi bisa semakin cepat pendampingan desa dan kelurahan. Sehingga semakin efektif juga pelaksanaan program kita, khususnya program Rp 50 juta per RT,” tutup Arianto. (adv/tabs)