Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), benar-benar serius menindaklanjuti masalah kemiskinan ekstrem di Kukar. Hal ini ditunjukkan dengan memulai program intervensi terhadap pengentasan kemiskinan dan pengendalian inflasi yang sedang dijalankan. Total sebanyak Rp 5,9 miliar dikucurkan oleh Pemkab Kukar.
Dijelaskan oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, Sunggono, bahwa alokasi anggaran untuk pengentasan kemiskinan dan pengendalian inflasi pada tahap pertama ini, akan dilaksanakan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kukar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar, serta Dinas Ketahanan Pangan Kukar.
Dimana bentuk intervensi ini akan disalurkan kepada masyarakat, berupa bantuan pangan pengentasan kemiskinan ekstrem. Seperti beras, minyak goreng, ikan kaleng, daging kaleng dan bahan pangan lainnya. Dengan alokasi anggaran sebesar Rp 5,15 miliar. Kemudian ada juga bantuan beras bagi wilayah yang ditetapkan sebagai wilayah rawan rentan pangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 600 juta.
Terakhir, penyaluran intervensi pemkab juga dilakukan dengan kegiatan berupa operasi pasar, yang akan digelar oleh Disperindag Kukar di 20 kecamatan yang ada di Kukar. Dengan alokasi anggaran sebesar Rp 225 juta.
“Rp 5,9 miliar ini tahap pertama, dan nanti ada tahap ke 2, dan 3 karena masih ada organisasi perangkat daerah (OPD) yang lagi on the way dari program yang kita realisasikan,” sebut Sunggono, Senin (27/2/2023).
Bantuan pangan ini sendiri akan menyasar sekitar 797 jiwa dari 20 kecamatan di Kukar. Dimana penerimanya terdiri dari para lansia, disabilitas dan yatim piatu. Ditambah lagi bantuan beras terhadap beberapa desa yang ditetapkan sebagai desa rentan rawan pangan. Dimana terdapat 1.430 target sasaran yang tersebar di 20 desa rentan pangan prioritas I. Dengan total 28,6 ton beras yang akan disalurkan.
Kemudian 1.606 sasaran lainya tersebar di 25 desa yang masuk kedalam kategori desa rentan rawan pangan prioritas II, akan menerima bantuan beras 22,82 ton. Sedangkan operasi pasar sendiri akan di gelar bertahap, dengan target sasaran 20 kecamatan, dan akan menjajakan komoditas pokok seperti beras, gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu.
Dengan berjalannya program intervensi pemkab ini, Sunggono berharap bantuan tersebut dapat diterima dengan segera oleh masyarakat. Lantaran memang program intervensi ini ditujukan untuk pengentasan kemiskinan dan pengendalian inflasi di Kukar. “Mudah-mudahan dengan program ini, kita bisa betul-betul mengendalikan inflasi sesuai dengan harapan pemerintah. Kemudian juga angka kemiskinan di Kukar bisa menurunkan,” tambahnya.
Kemudian Sunggono menjelaskan, pada tahapan berikutnya penyaluran intervensi pemerintah terhadap pengentasan kemiskinan ekstrem akan berbeda-beda. Menyesuaikan dengan OPD penyelenggara kegiatan. “Nanti ada tahap berikutnya, tapi beda kegiatan. Kalau yang lain kan ada untuk bantuan saprotan, bantuan bibit dari dinas pertanian, juga nanti ada dinas perikanan, dan dinas perkebunan,” tutupnya. (tabs)