Peningkatan SDM, Disdikbud Kukar Gelar Bimtek Pelatihan Tutor Keaksaraan

Tenggarong – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara (Disdikbud Kukar), terus mendorong upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kukar. Tidak hanya melalui pendidikan formal, tapi juga pendidikan non formal. Salah satunya adalah upaya menghapuskan buta aksara di Kukar.

Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Aprilian Noor, mengatakan dalam 3 tahun kebelakang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, berhasil mengentaskan buta aksara di Kukar hingga 3 ribu orang. Ia mengaku pihaknya terus mendorong pengentasan angka buta aksara di Kukar, sebagai salah satu komitmen Pemkab Kukar dalam upaya pengentasan kemiskinan.

Untuk mendorong percepatan angka pengentasan buta aksara ini, Disdikbud Kukar menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) berupa pelatihan tutor keaksaraan. Tercatat Bimtek ini diikuti oleh 130 peserta, yang berasal dari 20 kecamatan di Kukar.

“Pembekalan para tutor keaksaraan sebagai bagian penting turut mengatasi masalah kemiskinan dan ketertinggalaan masarakat khususnya yang belum bisa baca, tulis dan hitung (calistung) dikalangan masyarakat,” kata Tauhid.

Ia menambahkan bahwa, masyarakat Kukar yang belum mampu calistung didominasi oleh penduduk dengan usia lanjut. Sehingga tidak mudah dan diperlukan formulasi baru dalam mengatasi buta aksara di Kukar. Salah satunya dengan memberikan pelatihan bagi para tutor keaksaraan. Guna memudahkan para tutor dalam memberikan pelayanan mengajar dengan baik.

“Inilah tantangan yang harus terus diselesaikan, dimana warga yang sudah mendapatkan pendidikan melalui para tutor, jika tidak diajari secara terus-menerus maka akan kembali tidak bisa baca tulis lagi,” lanjutnya.

Kegiatan yang dilakukan di Hotel Grand Fatma Tenggarong pada Senin (20/3/2023) yang lalu ini, merupakan salah satu bentuk komitmen Disdikbud dalam meningkatkan SDM di Kukar.

“Saya berharap kepada semua tutor keaksaraan yang sudah mendapatkan pelatihan dan kembali ke tengah-tengah masyarakat mampu memberdayakan dan memberikan motivasi, agar penyandang penduduk buta aksara dapat membaca, menulis, berhitung dan punya keterampilan yang pada akhirnya berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan penduduk itu sendiri,” tutup Tauhid.(adv/tabs)