Peletakan Batu Pertama, Pembangunan Vihara di Kukar Resmi Berjalan

Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, meletakan batu pertama pembangunan Vihara pertama di Kukar, rumah ibadah umat Buddha. Kegiatan ini diselenggarakan di lokasi pembangunan Vihara Buddhayana Buddhis Center Tenggarong, di Jalan IKIP Mekar Sari, Kelurahan Timbau, Rabu (15/2/2023).

Dalam kesempatan ini, Edi Damansyah menyambut baik rencana pembangunan Vihara ini, bahkan dalam sambutannya disampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar akan mendukung pembangunan Vihara ini. Baik secara moril maupun materiil. Ini ditujukan agar umat Buddha di Kukar, bisa mendapat tempat peribadatan yang representatif.

“Semoga ini bisa selesai tepat waktu, sehingga umat Buddha di Tenggarong punya rumah ibadah yang representatif,” sebut Edi Damansyah.

Dengan hadirnya vihara pertama di Kukar ini, Edi berharap tidak hanya difungsikan sebagai tempat peribadatan saja. Tetapi juga bisa difungsikan sebagai wadah pemberdayaan masyarakat, baik dari aspek spiritual, Sumber Daya Manusia (SDM), bahkan ekonomi. Sehingga kedepannya bisa bersinergi dengan baik dengan Pemkab Kukar, khususnya dalam mewujudkan visi dan misi Kukar Idaman.

“Pemuka agama harus bergerak bersama dengan umat yang dibina. Karena kalau spiritual umat baik, semua hal pasti baik. Yang jelas kami juga akan hadir dalam pembangunan vihara ini ada bantuan,” tegas Edi.

Di sisi lain, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Budhha Kementrian Agama (Kemenag), Supriyadi, yang turut hadir dalam peletakan batu pertama pembangunan vihara ini. Menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bupati Kukar, Edi Damansyah, yang telah mendukung penuh pembangunan Vihara ini.

Bagaimana berdirinya vihara pertama di Kukar ini, tidak terlepas dari dukungan penuh Pemkab Kukar bersama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Dimana jika mengacu pada ketentuan yang ada, sebenarnya jumlah umat Budhha di Kukar, masih kurang mencukupi untuk mendirikan tempat peribadatan.

Namun pembangunan ini bisa terwujud berkat kebijakan Bupati Kukar atas rekomendasi dari FKUB Kukar. Ini mencerminkan kondisi kerukunan antar umat beragama di Kukar, yang bisa menerima hadirnya Vihara di Kukar.

“Saya fikir dengan keberadaan rumah ibadah ini akan memberi warna di Kukar,” tutup Supriyadi (tabs).