No menu items!
More

    Longsor di Margasari, Ketua DPRD Kukar Desak Tindak Lanjut Pemkab dan Pemprov Kaltim 

    TENGGARONG — Ketua DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Abdul Rasid, turut buka suara soal musibah tanah longsor yang terjadi di Dusun Margasari, Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, pada Kamis (10/8/2023) lalu.

    Peristiwa yang telah berulang sebanyak dua kali di lokasi yang bersebelahan itu, pertama kali terjadi pada tahun 2019 silam. Dengan menenggelamkan 3 bangunan rumah warga. Belum lama ini, giliran satu bangunan bengkel yang karam ke dasar Sungai Mahakam akibat longsor serupa.

    Rasid berharap, peristiwa ini segera mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar. Apalagi bencana alam tanah longsor ini terjadi tepat di samping badan jalan poros Loa Kulu-Loa Janan.

    Tak hanya Pemkab Kukar saja, Rasid mengatakan, peristiwa bencana alam ini diharapkan turut menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim). Agar bergerak cepat menangani permasalahan ini, supaya musibah ini tidak terulang kembali dan mengakibatkan korban berikutnya.

    “Mudah-mudahan ini cepat ditindaklanjuti (Pemkab Kukar dan Pemprov Kaltim),” kata Rasid.

    Beruntung, peristiwa ini tidak sampai menelan korban jiwa. Namun tentunya kondisi ini dinilai cukup membahayakan keselamatan warga setempat. Untuk itu Pemerintah Desa (Pemdes) Jembayan pun berencana merelokasi rumah warga, yang teletak di bantaran Sungai Mahakam di seputar lokasi kejadian sebelumnya.

    Rasid pun nampak mendukung wacana relokasi tersebut. Menurut Rasid, jika daerah tersebut tak segera diambil tindakan dan dibiarkan terlalu lama, tentu berpotensi memakan korban jiwa.

    “Kalau memang ada wacana seperti itu (relokasi), kepala desa (kades) mungkin koordinasi nanti dengan pemerintah kita. Supaya perlu diambil langkah-langkah selanjutnya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan,” tambahnya.

    Beberapa waktu lalu, dirinya juga telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi terdampak longsor. Berdasarkan penuturan warga setempat, saat dilakukan pengeboran kondisi di bawah jalan itu kosong.

    “Mudah-mudahan dinas terkait yang ada di provinsi, mungkin secepatnya menindaklanjuti ini supaya tidak terlalu banyak korban rumah yang ada disitu,” pungkasnya. (tabs)