Layaknya Bali, Desa Kerta Buana akan Dikembangkan Jadi Desa Wisata 

TENGGARONG- Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang atau yang biasa disebut oleh sebagian orang di Kalimantan Timur (Kaltim) dengan julukan Kampung Bali. Desa ini merupakan salah satu wilayah transmigrasi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yang mayoritas penduduknya berasal dari Pulau Bali.

Tak heran, budaya dan tradisi yang tumbuh di Desa Kerta Buana sangat kental dengan nuansa Pulau Dewata. Masyarakat Hindu disana berhasil memelihara keragaman budaya mereka dengan baik, bahkan hal ini sukses menjadi daya tarik wisata.

Dengan kearifan lokal yang sangat menarik, seperti pawai ogoh-ogoh yang ramai jadi daya tarik wisatawan tiap tahunnya. Pemerintah Desa (Pemdes) Kerta Buana berencana untuk meniru kesuksesan Desa Penglipura, Provinsi Bali dalam pemberdayaan dan pembinaan masyarakat menuju pengembangan desa wisata.

Kepala Desa Kerta Buana, I Dewa Ketut Basuki, menyatakan komitmennya untuk mewujudkan visi tersebut. Salah satu tujuannya adalah untuk melestarikan kebudayaan dan menarik masyarakat berkunjung ke Desa Kerta Buana.

“Kami terinspirasi oleh kesuksesan Desa Penglipura di Bali dalam mengembangkan pariwisata lokal. Kami memiliki keinginan yang kuat untuk mengikuti jejak mereka,” kata Ketut, Minggu (31/3/2024).

Menurutnya, upaya pemberdayaan dan pembinaan masyarakat merupakan kunci utama dalam mencapai tujuan tersebut. Ia berencana melakukan pendekatan yang intensif dan menyeluruh kepada masyarakat. Dengan harapan rencana besarnya tersebut mendapat dukungan penuh untuk menjadikan Desa Kerta Buana sebagai desa wisata.

“Pendekatan ketua RT dengan masyarakat telah mendapatkan respon yang baik. Kami percaya bahwa melalui kerja sama dan partisipasi aktif dari seluruh warga, kita dapat mencapai impian bersama ini,” imbuhnya.

Ketut mengatakan, langkah awal yang diambil dalam persiapan membangun desa wisata adalah dengan membangun beberapa fasilitas penunjang di lokasi yang telah ditentukan. Saat ini, wilayah tersebut sedang dalam tahap pembangunan pondasi, dengan panjang mencapai 300 meter.

“Kami sedang menyiapkan satu wilayah yang saat ini sedang tahap pondasi di tahun ini. Rencananya, wilayah ini akan dijadikan sebagai pusat kegiatan seni dan budaya, sebagaimana yang telah berhasil diimplementasikan di Desa Penglipura,” terangnya.

Selain itu, gapura kecil juga sudah dibangun sebagai langkah awal menuju transformasi wilayah tersebut menjadi pusat kegiatan seni dan budaya, mirip dengan konsep yang ada di Desa Penglipura. (Adv)

Penulis : Ady Wahyudi

Editor : Muhammad Rafi’i