Kenang Kepergian Fahmi, Kukar Old Star Gelar Laga Amal

TENGGARONG – Mengenang kepergian Fahmi Bin Yusuf, komunitas sepakbola Kukar Old Star (KOS) menggelar laga amal untuk memberikan penghormatan terakhir. Atas jasa almarhum terhadap kancah persepakbolaan Kutai Kartanegara (Kukar). Dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Pulau Kumala Tenggarong, Sabtu (16/9/2023) kemarin.

Puluhan pesepakbola kawakan yang berasal dari lima tim sepakbola ikut andil. Mulai dari Samarinda Old Stars (SOS), Perselan Sangasanga Old Star, Kutai Barat Old Stars serta Jurnalis FC (JFC). Termasuk tuan rumah KOS turut hadir meramaikan laga amal ini.

Tidak hanya pertandingan sepakbola, pada kesempatan ini tim peserta laga amal juga turut menyerahkan donasi untuk keluarga almarhum Fahmi.

Ketua KOS, Surya Agus, mewakili panitia dan pihak keluarga almarhum mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang terlibat dalam kegiatan ini. Terlebih pada peserta yang secara khusus datang dari Kutai Barat (Kubar) untuk mengikuti laga amal ini. Ia merasa tersentuh dengan solidaritas dan rasa kekeluargaan yang ditunjukan oleh sesama pencinta sepakbola.

“Laga amal ini kami gelar untuk mengingat jasa beliau. Semoga kegiatan ini jadi amal ibadah bagi kita dan semoga almarhum mendapatkan sebaik-baiknya tempat di sisi Allah SWT,” ucap Surya.

Dalam kesempatan ini, Agus mengenang kebersamaannya bersama almarhum dengan emosional, bahkan hingga meneteskan airmata. Dimatanya almarhum Fahmi merupakan sosok yang bersahaja dan selalu aktif terlibat dalam perkembangan sepakbola Kukar.

Diketahui semasa hidupnya almarhum merupakan mantan pemain klub sepakbola legendaris Persiku Kukar. Almarhum diketahui aktif merumput selama 10 tahun. Selain itu mendiang Fahmi juga tercatat sebagai Exco Asosiasi Sepakbola Kabupaten (Askab) PSSI Kukar.

Almarhum Fahmi tutup usia diumur yang ke-46 tahun. Dengan meninggalkan seorang istri dan empat orang anak. “Banyak suka duka kami bersama. Kiprah beliau cukup banyak dan membantu perkembangan persepakbolaan yang ada di Kutai Kartanegara dan Kalimantan Timur,” tutupnya.

Penulis : Ady Wahyudi.
Editor : Muhammad Rafi’i