Getol Tinjau ke Lapangan, Edi-Rendi Komitmen Hubungkan Konektivitas Antar Wilayah

TENGGARONG – Misi untuk menghubungkan akses jalan antar desa di Kutai Kartanegara (Kukar), terus didorong oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar. Satu persatu akses jalan penghubung antar desa sudah mulai diperbaiki.

Bukan tanpa alasan, konektivitas antar wilayah menjadi salah satu program dedikasi Pemkab Kukar. Mengingat akses transportasi merupakan infrastruktur utama penggerak roda perekonomian.

Kecamatan Sebulu menjadi salah satu daerah yang mendapatkan kucuran anggaran untuk dilakukan perbaikan jalan pada tahun ini. Bahkan saat ini sejumlah ruas jalan di Kecamatan Sebulu dapat dikatakan mulus. “Dengan akses jalan yang memadai, kami ingin memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi, serta roda perekonomian dapat terus berputar,” ucap Wabup Kukar, Rendi Solihin.

Rendi mengatakan, pemkab berkomitmen untuk terus memperbaiki konektivitas antar wilayah di Kukar secara bertahap. Baik itu akses jalan maupun jembatan.

Namun, perbaikan jalan maupun jembatan tersebut, tidak dapat direalisasikan secara sekaligus oleh Pemkab Kukar. Sehingga harus dilakukan secara bertahap. Lantaran untuk membuat mulus seluruh jalan di Kukar, ditaksir hingga anggaran sebesar Rp 44 triliun. Sedangkan APBD Kukar saat ini hanya mencapai Rp 7,6 triliun.

“Anggaran yang kita miliki sekarang tidak bisa semuanya untuk perbaikan jalan. Kalau itu semua digunakan untuk jalan, mungkin tidak akan ada bantuan yang bisa diterima masyarakat, sekolah tidak bisa kita bangun, dan fasilitas kesehatan tidak bisa ditambah,” jelas Rendi.

Untuk itu, ia meminta masyarakat bersabar, karena Pemkab Kukar optimis dapat menuntaskan misi tersebut. Untuk memastikan, program konektivitas antar wilayah ini berjalan dengan baik. Pasangan Edi-Rendi kini lebih getol untuk meninjau langsung kelapangan.

Langkah tersebut dilakukan keduanya, untuk memastikan perkembangan pembangunan infrastruktur dapat berjalan dengan baik. Serta melihat langsung manfaatnya kepada masyarakat.

“Kami sekarang jemput bola, kami tidak mau hanya memonitor dari Tenggarong, atau hanya menunggu laporan dari kepala dinas. Kami ingin pastikan sendiri dengan turun ke lapangan,” tegasnya.(tabs)