Gelar Forum Konsultasi, Distanak Kukar Bahas Berbagai Isu Terkait Pertanian 

Tenggarong – Dalam rangka pemutakhiran data, untuk pengembangan kawasan pertanian di Kutai Kartanegara (Kukar). Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, menggelar forum konsultasi. Untuk menjaring isu-isu strategis, dalam pengembangan pertanian di 10 kecamatan. Forum konsultasi ini sendiri digelar di Hotel Grand Elty Singgasana, Tenggarong, Selasa (9/5/2023).

Forum yang diagendakan akan berlangsung selama 3 hari ini, mengundang desa-desa di 10 kecamatan yang memiliki potensi pengembangan kawasan pertanian. Adapun 10 kecamatan yang dimaksud adalah, Kecamatan Kota Bangun, Muara Kaman, Sebulu, Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Loa Janan, Samboja, Anggana, dan Marang Kayu.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Kabid Sapras) Distanak Kukar, Muhammad Rifani, mengatakan desa yang diundang, merupakan desa yang memiliki hamparan lahan sawah yang luas dan terhubung.

“Kami menjaring isu-isu strategis ini. Agar perencanaan pertanian itu bisa direncanakan dengan baik dan hasilnya bisa terukur. Karena kita tidak lagi bicara output. Tapi harus ada out come, income, impact dan benefit,” kata Rifani.

Melalui forum ini, desa dan kelompok tani dapat berkonsultasi. Terkait kebutuhan dalam pengembangan sektor pertanian di kawasannya masing-masing. Oleh sebab itu, forum ini didesain dengan masing-masing fokus yang berbeda. Agar mendapatkan data yang sangat detail dan komprehensif.

Rifani menjelaskan, proses penjaringan isu ini sangat penting untuk melakukan identifikasi kebutuhan para petani. Agar lebih tepat guna dan tepat sasaran. Mengingat disetiap desa memiliki permasalahan masing-masing, sehingga metode penyelesaian permasalahannya juga berbeda.

Ada desa yang lebih membutuhkan alat mesin pertanian (alsintan), jaringan irigasi hingga jalan usaha tani. Semua harus terjaring dengan baik, sehingga dapat ditentukan tingkat prioritasnya. Untuk realisasinya sendiri, Rifani menyebut akan dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.

“Karena data pertanian ini tidak mungkin stagnan, tapi dinamis. Jadi hari ini seperti ini, besok belum tentu sama. Harapan kita Distanak akan jadi OPD yang kuat dalam basis data, presisi dalam perencanaan, tepat sasaran dan terukur dalam pelaksanaan. Kalau itu bisa kita capai Insya Allah kita akan menjadi leading sector ditahun yang akan datang,” pungkasnya. (adv/tabs)