SAMARINDA – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Ekti Imanuel, menyambut baik rencana investasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kabupaten Mahakam Ulu. Menurutnya, proyek ini menjadi solusi konkret untuk mengatasi keterbatasan akses listrik di wilayah pedalaman Kaltim.
“Harapan kita, jika ada pembangkit listrik yang bagus, tentu itu sangat membantu. Wilayah Mahulu itu memang sangat membutuhkan investor, terutama di bidang listrik,” ujar Ekti saat dimintai tanggapannya terkait isu tersebut Sabtu (7/6/2025) di Sekretariat DPD Partai Gerindra Kaltim, Samarinda.
Diketahui, PT Handa Energi Investasi Indonesia dari Tiongkok bekerja sama dengan PT Tujuan Mulia Makmur berencana membangun PLTA Batoq Kelo dengan kapasitas 300 megawatt (MW) di Mahakam Ulu. Nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai Rp2 triliun hingga Rp3 triliun.
Ekti menegaskan bahwa proyek ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat Mahulu. Saat ini, sekitar 50 kampung di lima kecamatan di Mahulu belum sepenuhnya teraliri listrik, terutama karena lokasi kampung-kampung tersebut yang terpencil dan berjauhan satu sama lain.
“Kalau hanya mengandalkan pembangkit tenaga diesel, itu sangat mahal. Teknologi tenaga air atau energi terbarukan tentu lebih tepat dan berkelanjutan,” katanya.
Ia juga optimistis masyarakat akan menerima kehadiran investor dengan antusias, terlebih jika tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti listrik.
“Kalau soal listrik, pasti masyarakat sangat mendukung. Karena listrik adalah kebutuhan pokok bagi setiap keluarga,” tegasnya.
Menurut Ekti, meski beberapa kecamatan sudah memiliki pembangkit tenaga diesel, namun distribusinya belum maksimal ke kampung-kampung seperti Kecamatan Long Apari dan Kecamatan Long Pahangai yang langsung berbatasan dengan negara Malaysia. Oleh karena itu, proyek PLTA ini diharapkan dapat mempercepat pemerataan pembangunan di daerah tertinggal.
“Kalau listrik sudah masuk, otomatis sektor lain ikut tumbuh. Pendidikan, kesehatan, dan ekonomi bisa berkembang. Ini bisa menjadi kunci agar tidak ada lagi desa tertinggal di Kaltim,” tutupnya. (Adv/ DPRD Kaltim)
Penulis: Hanafi