DPK Kukar Tunjuk Muara Badak dan Samboja untuk Kembangkan Udang Vaname

Tenggarong – Dinas Kelautan dan Perikanan Kutai Kartanegara (DKP Kukar), sedang berencana mengembangkan udang vaname di Kukar. Dimana pada tahun ini, bentuk nyata pengembangannya di Kukar, DPK Kukar berencana akan menghadirkan percontohan tambak udang vaname. Yakni di Kecamatan Muara Badak dan Samboja.

Uji coba pengembangan udang vaname di Kukar ini, bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi udang di Kukar. Bahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, telah memulai lebih dulu program budidaya ini. Tepatnya di Sungai Tanggi, Kecamatan Samboja.

Selama ini Kukar memang sudah terkenal dengan produksi udang windu, yang ternyata laris di pasaran. Hingga menembus pasar mancanegara, karena rasanya yang khas. Sayangnya, tingkat produktifitas udang windu di Kukar ini sangat rendah. Hanya sekitar 50 kg dalam satu hektare tambak.

“Jadi pengembangan udang vaname ini akan kita lakukan di wilayah pesisir, dan budidaya udang windu akan akan dilakukan di wilayah delta Sungai Mahakam,” sebut Kepala Dinas DKP, Muslik, Senin (13/3/2023).

Upaya meningkatkan kapasitas produksi udang di Kukar ini, seiring dengan program Pemprov Kaltim. Untuk mendorong beberapa komoditas ekspor dari sektor perikanan, yang salah satunya merupakan udang. Muslik, menambahkan bahwa pemilihan udang vaname untuk dikembangkan di Kukar ini, berkaca dari keberhasilan budidaya udang vaname di beberapa wilayah di pulau Jawa. Dimana mereka sukses memproduksi 30 ton udang vaname per hektare. Sangat berbeda jauh dibanding dengan jumlah produksi udang windu.

Hanya saja udang vaname memiliki perawatan yang tergolong banyak memanfaatkan kemajuan teknologi. Oleh karena itu pihaknya memilih untuk menetapkan wilayah untuk dijadikan percontohan budidaya udang vaname.

“Masuknya budidaya udang vaname ini sebenarnya masih menjadi pro dan kontra para ahli, makanya kita hati-hati. Kita uji coba dulu, manakala bisa dan produktivitasnya bagus, kita akan dorong budidaya vaname ini,” lanjut Muslik.

Jika berhasil, pengembangan udang vaname ini tidak serta merta akan menggerus produksi udang windu. Lantaran udang windu di Kukar memang sudah memiliki peminat yang luar biasa di pasaran. “Makanya kita akan tetap mempertahankan budidaya udang windu, dengan mencoba memplot wilayah budidaya udang windu di delta sungai Mahakam. Dan sementara percontohan udang vaname kami coba di Muara badak dan Samboja, Tapi kami yakin, kalau hasilnya ini menguntungkan masyarakat pasti banyak yang akan membudidayakan udang vaname,” pungkasnya. (tabs)