Desa Pela Masih jadi Destinasi Wisata Primadona Masyarakat di Libur Lebaran 

TENGGARONG – Desa Wisata Pela yang terletak di Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara (Kukar), masih menjadi salah satu spot wisata favorit masyarakat untuk menghabiskan waktu libur lebaran.

Dengan menawarkan sensasi menyaksikan kawanan Pesut Mahakam berenang di habitatnya yang tidak dapat ditemukan di daerah lain. Desa Wisata Pela bahkan sukses menarik kunjungan pelancong dari mancanegara.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pela, Alimin, mengatakan kunjungan wisatawan meningkat pesat saat momen libur lebaran.

“Jumlah pengunjung terus meningkat dari lebaran hingga hari minggu kemarin. Pada hari lebaran pengunjung ada di kisaran 200-300 orang, sedangkan hari berikutnya mencapai 500 orang,” ujar Alimin.

“Pengunjung berasal dari berbagai daerah seperti Kota Bangun, Tenggarong, Balikpapan, dan Samarinda,” timpalnya.

Berbagai paket trip disediakan bagi para pelancong yang datang kesana, mulai dari susur Danau Semayang dari Desa Liang Ulu dengan kapal ke perairan Desa Pela yang dibanderol tarif Rp 400 ribu per kapal yang bisa menampung 15-20 orang.

Alimin mengatakan, pihaknya juga menyediakan paket keliling danau yang sama bagi pengunjung yang langsung datang ke Desa Pela dengan kendaraan. Ongkosnya lebih murah yaitu Rp 200 ribu per kapal.

“Jika beruntung pengunjung bisa betemu kawanan pesut saat susur danau,” serunya.

Selain itu, pengunjung juga bisa menginap di Desa Pela karena terdapat fasilitas berupa homestay disana. Biaya menginap per malam adalah Rp 200 ribu per orang, termasuk tiga kali makan.

Di Desa Pela, pengunjung juga bisa menghampiri museum nelayan yang edukatif dan menghibur. Selain itu, terdapat sepeda yang disewakan untuk menyusuri desa, terutama di sekitar jembatan ulin. “Harapan kami adalah agar Pemerintah Kabupaten Kukar maupun Dinas Pariwisata dapat terus berkolaborasi dengan kami untuk pengembangan Wisata Pela ke depan,” tandasnya. (Adv)

Penulis : Ady Wahyudi

Editor : Muhammad Rafi’i