No menu items!
More

    Dari Kekeringan Menuju Kelimpahan: Buah Manis Dedikasi Edi Damansyah untuk Petani Kukar

    TENGGARONG – Sektor pertanian menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), ditengah ketergantungan pada sektor Sumber Daya Alam (SDA) dan mineral. Memastikan sektor yang digadang-gadang sebagai pengganti di masa yang akan datang Bupati Kukar, Edi Damansyah, tidak tinggal diam. Memastikan persawahan milik petani mengalami kekeringan.

    Salah satunya dengan membangun sarana pompa air di 89 titik pun digalakkan, termasuk di Tenggarong Seberang. Harapan baru akhirnya tumbuh. Air, sumber kehidupan, kini mengalir lebih lancar, membawa nutrisi ke ladang-ladang yang dahaga.

    Tapi Edi Damansyah tak berhenti di situ. Ia memahami bahwa pertanian modern memerlukan alat yang modern pula. Oleh karena itu, bantuan berupa alat dan mesin pertanian (alsintan) serta pupuk diberikan kepada kelompok tani. Dengan alsintan, tanah-tanah Kutai Kartanegara dibajak, disemai, dan dipanen dengan lebih efisien. Pupuk yang diberikan menjadi asupan yang membuat tanaman tumbuh subur.

    Program Dedikasi Kukar Idaman menjadi salah satu inisiatif yang paling berdampak. Alat Excavator Mini, Combain, dan Rotapator diserahkan kepada Gabungan Kelompok Pertanian (Gapoktan) Tenggarong Seberang. Alat-alat ini bukan hanya mempermudah pekerjaan, tetapi juga menjadi simbol dari kemajuan pertanian di wilayah tersebut.

    Sujoko dan Jamasri adalah dua dari banyak wajah di Tenggarong Seberang yang merasakan benar bantuan Bupati. Rangkaian program pemerintah membantu mereka berjuang melawan kemarau panjang yang mengancam stabilitas pangan. Program pompanisasi yang diinisiasi Bupati Edi Damansyah menjadi salah satu yang paling diapresiasi.

    “Tanpa air, sawah kami seperti layu tanpa jiwa,” kata Sujoko yang tergabung di KTNA Sebulu, mengingat masa-masa sulit ketika sawah mereka hampir mati kekeringan. “Tapi sekarang, lihatlah! Sawah kami hidup kembali, dan itu semua berkat bantuan yang kami terima,” tambahnya.

    Sejak menjabat sebagai Bupati, Edi Damansyah telah menunjukkan komitmennya terhadap sektor pertanian. Program Dedikasi yang ia luncurkan bukan hanya sekadar janji politik, melainkan wujud nyata dari perhatian dan dukungan pemerintah daerah terhadap para petani.

    “Kita harus memastikan bahwa pertanian di Kutai Kartanegara tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang,” ujar Edi saat diwawancarai di sela-sela kunjungannya ke salah satu desa agrowisata belum lama ini.

    Edi percaya bahwa pertanian adalah jantung dari Kutai Kartanegara. Oleh karena itu, ia tidak ragu untuk turun langsung ke lapangan, mendengarkan keluh kesah petani, dan mencari solusi atas tantangan yang dihadapi. Dari operasi pasar murah hingga pembangunan kawasan agrowisata, setiap program yang diluncurkan selalu mengedepankan kepentingan petani.

    Upaya Edi mendongrak sektor pertanian pun berbuah manis. Data BPS Kaltim  sebagaimana tertuang di Provinsi Kalimantan Timur dalam Angka 2024, menunjukkan bahwa Kukar menyumbang 46,80 persen (26.744,87 hektare) dari keseluruhan luas panen padi sawah di Kaltim (57.143,29 hektare) pada 2023. Produksi padi Kukar juga mencapai 106.411,09 ton, atau 49.42 persen dari total produksi di Kaltim. Angka-angka ini bukan sekadar statistik; mereka adalah bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi.

    Laju Pertumbuhan PDRB dari sektor pertanian yang dikelompokkan bersama sektor kehutanan dan perikanan pun kembali meroket. Dari hanya 1,02 persen pada 2021 lalu, menjadi 2,91 persen pada 2023. Distribusi PDRB sektor itu pun mencapai 13,12 persen pada 2023, terbanyak setelah Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying sebesar 62,55 persen, dari sebelumnya 70,77 persen pada 2022.

    Melesatnya sektor pertanian pun memberi impak hebat terhadap Kukar secara umum. Ditandai dengan laju pertumbuhan ekonomi yang terus membaik. Dari hanya 2,67 persen pada 2021, menjadi 5,13 persen pada 2023. Tingkat kemiskinan juga turun dari 7,96 persen pada 2022 menjadi 7,61 persen pada 2023. tingkat pengangguran terbuka pun ikut turun menjadi 4,05 persen dari sebelumnya 5,66 persen pada 2021.

    Pelan-pelan, upaya Edi Damansyah melakukan transformasi ekonomi di Kukar mulai terbayar. Namun, perjalanan ini masih jauh dari selesai. Misi besar membawa pertanian menjadi jagoan ekonomi Kukar ibarat sebuah kapal yang berlayar di tengah badai. Kapal itu adalah komunitas petani, badainya adalah tantangan alam, dan Bupati Edi Damansyah adalah nahkoda yang membawa mereka menuju pelabuhan yang aman.

    Namun, dengan semangat yang tak pernah padam, Bupati Edi Damansyah terus berdedikasi untuk mewujudkan visi besarnya: masyarakat Kutai Kartanegara yang sejahtera dan berbahagia, dengan pertanian sebagai salah satu pilar utamanya. (adv/RK)