Buka Wisata Susur Sungai Mahakam, Pokdarwis Desa Muara Muntai Ulu Sukses Gaet Wisatawan Luar Kalimantan

Tenggarong – Desa Muara Muntai Ulu, Kecamatan Muara Muntai, merupakan salah satu dari sekian banyak desa di Kutai Kartanegara (Kukar) yang berada tepat ditepi Sungai Mahakam. Kondisi inilah yang dengan jeli, dimanfaatkan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Muara Muntai Ulu, sebagai sebuah potensi wisata. Dengan menawarkan sensasi menyusuri Sungai Mahakam.

Sungai yang dikenal sebagai sungai terpanjang ke-2 di Indonesia ini, membentang membelah wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) sejauh 920 kilometer (km). Sehingga menyusurinya, tentu memiliki daya tarik tersendiri.

Ketua Pokdarwis Muara Muntai Ulu, Wahyudi Nur, menuturkan bahwa wisata susur Sungai Mahakam yang dikembangkan oleh kelompoknya ini. Juga dilengkapi dengan paket wisata kuliner khas Kutai. Tentunya menyusuri Sungai Mahakam, sambil menikmati makanan khas setempat merupakan kombinasi sempurna.

“Wisata susur Sungai Mahakam ini kami sediakan dua paket yang berbeda. Yang pertama adalah paket reguler menjelaskan sungai Mahakam, sedangkan yang kedua itu paket dengan wisata kuliner. Paket reguler itu tarifnya Rp 25-50 ribu per orang, sedangkan paket kuliner itu Rp 150-200 ribu per orang,” terang Wahyudi.

Ia menambahkan bahwa, setiap trip memiliki durasi perjalanan sekitar 1,5-2 jam lamanya. Dengan dua rute yang berbeda, yaitu menyusuri desa untuk mengamati aktivitas masyarakat setempat. Serta menyisiri hutan ditepi sungai Mahakam dan mengelilingi pulau-pulau kecil, yang ada di wilayah tersebut. Untuk menikmati panorama alam yang indah khas Kalimantan. Jika beruntung pengunjung dapat melihat secara langsung, beberapa satwa endemik Kalimantan yang hidup di alam liar.

“Sekarang ini kita baru punya satu unit kapal, yang dioperasikan untuk wisata susur Sungai Mahakam ini. Karena kemarin kami dapat bantuan dari pemerintah, sebelumnya kami berjalan menggunakan kapal masyarakat yang mengelola feri penyebrangan,” tambahnya.

Wisata susur Sungai Mahakam ini sendiri, dikatakan oleh Wahyudi telah berjalan sejak tahun 2019 dan masih tetap aktif dinikmati wisatawan. Beroperasi dengan sistem paket per keberangkatan kapal, nyatanya wisata susur Sungai Mahakam ini cukup ramai diminati. Bahkan hingga wisatawan dari luar pulau Kalimantan.

“Jadi jika dihitung dari tahun 2019 hingga 2022, kami telah menerima sekitar 20 lebih kunjungan dari luar daerah, satu rombongannya itu sekitar 20-40 orang,” pungkasnya. (adv/tabs)