TENGGARONG – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite alami kelangkaan di Kutai Kartanegara (Kukar). Bupati Kukar, Edi Damansyah, pun mengaku gerah, lantaran ketersediaan BBM bersubsidi tersebut seolah hilang di sejumlah SPBU di Kukar.
Kondisi ini pun dikatakannya, sudah ia laporkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim). Bahkan sepengetahuannya, PJ Gubernur Kaltim, Akmal Malik, sudah berkomunikasi langsung dengan Pertamina di Jakarta.
“Kemarin kita baca di media, hasil pertemuan Pj Gubernur dengan jajaran SKK Migas Pertamina di Jakarta untuk kuota di Kaltim itu cukup,” ungkapnya.
Namun Edi Damansyah menegaskan, fakta di lapangan sangat berbeda dengan keterangan yang ia dapat. Nyatanya, belakangan ini masyarakat Kukar mengeluh karena kesulitan mendapatkan Pertalite di SPBU.
Setiap hari, antrian kendaraan di seluruh SPBU yang ada di Kukar selalu mengular hingga ke badan jalan. Kondisi ini tidak hanya memprihatinkan, tapi juga membahayakan pengguna jalan lainnya. Ditambah lagi di beberapa SPBU Pertalite sudah habis sejak siang hari.
“Persoalan ini kan Pertalite tidak ada, saya juga mencari dimana sih kalau ada,” ujarnya.
“Berarti mungkin ada orang gaib yang mengambil, bisa jadi,” lanjutnya lagi.
Edi mengaku sangat kecewa dengan kondisi ini, apalagi beberapa waktu lalau ia diminta untuk melaunching Fuel Card untuk mengatasi permasalahan kelangkaan BBM. Namun nyatanya, kebijakan ini sekan tidak berdampak untuk mengurai permasalahan ini.
“Saya juga kecewa, kami pemerintah daerah itu diberikan beban untuk menghadapi masyarakat. Tapi kalau sudah berhitung kebutuhan kuotanya, kami kepala daerah tidak dianggap,” tegasnya.
“Sementara ada lembaga institusi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk menangani permasalahan itu masih tenang tenang saja,” pungkasnya.
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i