No menu items!
More

    3 Dewas LPPL RPK Kukar Resmi Dilantik, Diharap Bawa Perubahan bagi Dunia Penyiaran 

    TENGGARONG – Tiga orang anggota Dewan Pengawas (Dewas) Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Pemerintah Kabupaten (RPK) Kutai Kartanegara (Kukar) Periode 2024-2029, resmi dilantik Bupati Kukar, Edi Damansyah.

    Mereka yang terpilih merupakan perwakilan dari unsur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, praktisi penyiaran dan perwakilan dari unsur masyarakat yang telah melewati tahapan fit and proper test oleh panitia seleksi.

    Pelantikan ini dilaksanakan di Auditorium LPPL RPK, Jalan Stadion Utara, Kelurahan Panji, Kecamatan Tenggarong dan dirangkai dengan agenda buka puasa bersama, pada Jumat (22/3/2024).

    Adapun perwakilan Pemkab Kukar yang dilantik sebagai anggota Dewas LPPL RPK adalah Dewi Ariani, sedangkan dari unsur praktisi adalah Bambang Irawan dan Ibramsyah dari unsur masyarakat.

    “Organisasi ini merupakan yang pertama kali kita bentuk dan tetapkan, seiring dengan keinginan Pemkab Kukar untuk mengoptimalkan peran fungsi RPK,” ujar Edi Damansyah.

    Ia menambahkan, proses seleksi Dewas LPPL RPK Kukar mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) nomor 5 Tahun 2017. Dengan mekanisme yang serupa seperti seleksi pejabat tinggi pratama. Ini menunjukan keseriusan Pemkab Kukar, untuk kembali mendobrak geliat penyiaran yang belakangan mulai melempem.

    “Sekarang ini tantangan di dunia penyiaran sangat besar, sudah tidak bisa kita pungkiri lagi kalau jarang orang yang mendengarkan radio akhir-akhir ini,” sebutnya.

    Dengan dilantiknya Dewas ini, ia berharap dapat membawa angin segar bagi dunia penyiaran di Kukar. Ia berpesan kepada ketiga orang yang baru dilantik, agar segera bergerak dengan cepat untuk membuat perkembangan RPK agar lebih maju.

    “Harapan saya nanti Dewas jangan kaku bekerjanya, harus ada perbedaan sebelum ada Dewas dan sesudah ada Dewas. Kalau sama saja, ndak ada arti kita bentuk Dewas. Harus ada langkah konkret,” tegasnya.

    “Dalam menyusun program nanti harus terjun ke lapangan dulu, kalau perlu dialog, banyaki dialog. Karena komunitas-komunitas di Kukar ini sangat aktif, baik yang aktif berkegiatan maupun yang mengkritik kita itu juga bagus. Semuanya kan pasti ada manfaatnya,” pungkasnya. (Adv)

    Penulis : Ady Wahyudi

    Editor : Muhammad Rafi’i