Tenggarong – Momentum tahun baru, selalu membawa berkah tersendiri bagi para pelaku usaha yang jeli memanfaatkan momentum ini. Salah satunya pedagang kembang api dan terompet. Para pedagang yang kerap meramaikan pasar menjelang pergantian tahun baru ini, bisa meraup untung hingga jutaan rupiah pada saat momen tahun baru.
Salah satunya adalah Mat Najib. Kepada wartawan radarkukar.com, dia mengaku sudah menggeluti usaha menjual terompet dan kembang api selama 14 tahun belakangan. Meski usaha yang digelutinya ini bersifat momentuman, namun dia mengaku keuntungan dari usahanya ini terbilang sangat menjanjikan.
“Tahun ini Alhamdulilah, jauh meningkat dari tahun lalu. Mungkin karena Covid-19 sudah tidak ada itu agak rame lah,” sebut Mat Najib, Minggu (1/1/2023).
Lebih lanjut, dia memaparkan biasanya dia mulai menjajakan dagangannya sekitar 15 hari sebelum perayaan malam tahun baru. Yaitu kisaran tanggal 15 atau 16 Desember, kemudian dia berhenti menjajakan dagangannya dua sampai tiga hari setelah tahun baru. Dengan masa berjualan yang tidak sampai satu bulan ini, dia mengaku bisa meraup keuntungan hingga Rp 8-10 juta.
Ini sangat berbeda jauh dengan pendapatannya ditahun lalu, dimana pada saat PPKM diberlakukan. Lapak jualannya sangat sepi, bahkan pendapatannya tidak sampai setengah dari pendapat tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau waktu Covid-19 itu menurun jauh dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan gak sampai setengah dari penghasilan tahun ini,” tambahnya.
Dia menambahkan, konsumennya didominasi oleh kalangan anak-anak. Dia pun hanya menjajakan kembang api yang tidak membahayakan keselamatan. Sementara itu saat disinggung soal pengumuman diberhentikannya PPKM secara nasional, pria yang kesehariannya bekerja sebagai buruh bangunan ini mengaku bersyukur.
“Mudah-mudahan gak ada Covid-19 lagi lah, biar sama-sama menghibur, nambah rezeki juga kesaya,” pungkasnya. (tabs)