Tingkatkan Angka RLS, Bupati Kukar Inginkan Beasiswa Tepat Sasaran 

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya meningkatkan angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) yang hingga kini masih berada di angka 9,27 tahun. Atau hanya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di 2024, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Padahal, Pemkab Kukar telah menyalurkan beasiswa kepada 14.704 anak selama tiga tahun terakhir. Hal ini menunjukan bahwa tantangan dalam dunia pendidikan di Kukar masih terpampang nyata. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam dunia pendidikan masih perlu untuk terus ditingkatkan.

Menanggapi persoalan ini, Bupati Kukar, Edi Damansyah, menyoroti pentingnya optimalisasi program beasiswa agar lebih tepat sasaran. “Saat ini, banyak beasiswa yang berorientasi pada prestasi akademik. Namun, anak-anak yang kurang berprestasi juga perlu mendapat perhatian agar mereka memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan,” seru Edi Damansyah, Jumat (3/1/2024).

Untuk mengatasi masalah angka putus sekolah di Kukar, pemkab berencana membangun sekolah berasrama atau boarding school di daerah rawan pendidikan, termasuk di sekitar perkebunan kelapa sawit. Hal ini dilakukan untuk memfasilitasi anak-anak yang terhambat akses pendidikannya karena keterbatasan ekonomi atau jarak sekolah yang jauh.

“Di kawasan perkebunan sawit, banyak yang mengira anak-anak putus sekolah karena orang tua tidak peduli. Padahal, semua orang tua yang saya temui ingin anaknya sekolah. Masalahnya adalah keterbatasan ekonomi yang memaksa anak ikut bekerja,” ujarnya.

Ia memastikan, pemkab juga akan meningkatkan supervisi terhadap sekolah-sekolah di daerah terpencil. Serta memastikan keberadaan fasilitas pendidikan dasar seperti SD dan SMP di sekitar kawasan perkebunan.

Edi Damansyah menginstruksikan jajarannya untuk merancang teknis beasiswa yang lebih inklusif, sehingga menjangkau anak-anak dari berbagai latar belakang. “Orientasi beasiswa tidak boleh hanya pada anak-anak berprestasi. Kita perlu membantu anak-anak lain agar mereka juga punya kesempatan untuk maju,” tegasnya.

Selain beasiswa, Pemkab Kukar juga menggagas pelatihan bagi masyarakat usia dewasa yang tidak lagi bisa melanjutkan pendidikan formal. Program ini dirancang untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal. Terutama dalam sektor-sektor seperti perikanan dan perkebunan.

Untuk mendukung keberlanjutan pendidikan, Pemkab Kukar berkomitmen meningkatkan kesejahteraan guru, khususnya di sekolah swasta, dan memberikan subsidi biaya pendidikan.

“Tidak boleh ada lagi beban biaya SPP, baik di sekolah negeri maupun swasta. Bantuan ini harus diberikan agar semua anak dapat bersekolah tanpa terkendala biaya,” kata Edi.

Dengan langkah-langkah ini, Pemkab Kukar berharap dapat memutus mata rantai putus sekolah, meningkatkan RLS dan mempercepat pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang saat ini berada di angka 76,57 persen.

“Transformasi pendidikan ini bukan hanya soal angka, tetapi juga tentang membuka peluang yang lebih besar bagi anak-anak Kukar untuk menggapai masa depan yang lebih baik,” tutupnya.

Penulis : Ady Wahyudi

Editor : Muhammad Rafi’i