TENGGARONG – Seakan tak pernah kehabisan ide, para pelaku industri kreatif di Kutai Kartanegara (Kukar) terus bergeliat dengan menunjukkan karya terbaiknya. Kali ini, giliran para perancang busana yang unjuk gigi di ajang Tenggarong Kutai Carnival (TKC) 2023.
Sebanyak tiga tema yang diusung. Yakni Trenggiling, Tiga Danau dan Kedaton Kesultanan Kutai. Event yang digelar pada Minggu (10/9/2023) ini, mempertontonkan karya terbaik para perancang busana asal Kukar.
Kreatifitas tanpa batas ditunjukan lewat pakaian yang dikenakan oleh para talent. Busana yang mereka kenakan seakan mempertegas identitas Kabupaten Kukar, yang kaya akan Sumber Daya Alam dan juga budaya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, para talent tidak lagi menampilkan karya seninya di jalan raya. Namun pada tahun 2023, lebih berfokus di Halaman Parkir Stadion Rondong Demang Tenggarong.
Bupati Kukar, Edi Damansyah, pun turut mengapresiasi konsistensi gelaran TKC. Hingga kini masih mampu eksis berjalan selama 11 tahun di Tenggarong.
“Saya apresiasi bakat para talent Kukar ini, kita ingin kegiatan ini terus berlanjut. Karena ini kan rutin diselenggarakan ditiap gelaran Festival Kota Raja (FKR),” seru Edi.
Bagi Edi, TKC adalah sebuah manifestasi seni. Dimana unsur fashion dan kebudayaan khas Kukar menyatu dengan sempurna dalam sebuah seni pertunjukan busana.
“Harapan kedepan kegiatan ini bisa lebih besar. Saya ingin komunitas dan talent bisa menekuni kreatifitasnya, sehingga bisa memberikan nilai ekonomi,” tambahnya.
Sementara itu, talent bernama Afni dan Tata menambahkan, persiapan TKC pada tahun 2023 relatif cukup singkat. Hanya dua minggu saja. Ia pun mengaku senang, bisa kembali melenggang di karpet merah. Mengingat, tiga tahun sebelumnya hanya dilakukan secara virtual di Komplek Kantor Bupati Kukar.
“Senang sekali karena bisa melenggang di panggung. Masyarakat Kukar juga antusias menyaksikan. Artinya, mereka masih mendukung kesenian di Kukar,” jelasnya.
Sebagai informasi, gelaran kali ini menampilkan 30 talent yang terbagi menjadi tiga defile. Selain itu disuguhkan pula tingkilan, musik khas kutai dan tari-tarian daerah.
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i