Sekkab Kukar Sampaikan Sejumlah Isu Strategis IKN ke Stafsus Presiden

TENGGARONG-  Hadir dalam agenda Focus Group Discussion (FGD) “Isu-Isu Strategis Terkait Ibu Kota Nusantara (IKN)” yang digagas oleh Staf Khusus Presiden (SKP) Grace Natalie. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kutai Kartanegara (Kukar), Sunggono, paparkan sejumlah permasalahan yang bersinggungan langsung dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).

Dalam FGD yang menghadirkan Sekretaris OIKN, Achmad Jaka Santos Adiwijaya, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Kalimantan Timur (Kaltim), Brigjen TNI Hardani Lukitanta Adi dan juga Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni sebagai narasumber tersebut.

Sunggono menyebutkan bahwa, menurutnya terdapat pemahaman yang sedikit keliru tentang OIKN. Selama ini banyak daerah yang menilai IKN mampu untuk membantu dan menyelesaikan persoalan daerah mitranya. Padahal, OIKN adalah daerah otonomi yang dibentuk oleh pemerintah pusat dan kedudukan keuangannya diatur oleh pemerintah pusat.

Sehingga, semestinya permasalahan-permasalahan di sekitar IKN, bukan diselesaikan oleh OIKN. Tetapi diselesaikan oleh kementerian atau lembaga yang ada.

“Kami sering kali menjalin komunikasi dengan Otorita IKN, terhadap permasalahan yang ada. Yang terakhir, kami diminta menyampaikan inventarisasi jumlah infrastruktur Kukar yang rusak maupun perbaikan,” sebutnya dalam diskusi yang digelar di Swiss-Belhotel Balikpapan, pada Rabu (17/7/2024) kemarin.

Ia menjabarkan, 192 kilometer² dari 252 kilometer² luas wilayah IKN berada di Kukar. Artinya, 80 persen wilayah IKN ada di Kukar meskipun hanya wilayah pengembangannya saja. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar pun telah memberikan data mengenai masalah ini, tetapi tidak bisa dieksekusi oleh Otorita IKN. Sehingga, yang harus memberikan perhatian lebih terhadap tumbuh kembangnya IKN ke depan hanyalah kementerian.

“Diawal terbentuknya IKN, Pemkab Kukar pernah diundang untuk menjadi narasumber terkait UU IKN. Di situ kami sampaikan tiga hal, yaitu satu di antaranya peristilahan mitra strategis,” serunya.

“Meskipun sekarang mitra strategis itu sudah berkembang bukan hanya di wilayah Kukar, PPU, Samarinda, dan Balikpapan tetapi juga wilayah sampai Borneo,” tandasnya. (Adv)

Penulis : Ady Wahyudi

Editor : Muhammad Rafi’i