Tenggarong – Kecamatan Loa Kulu terus mengembangkan sektor pertanian yang ada di wilayahnya. Hal ini merupakan salah satu wujud upaya, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) dalam menjadikan Kukar lumbung pangan, bagi Kalimantan Timur (Kaltim), dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Salah satunya, dengan hadirnya Rumah Produksi Bersama (RBP) untuk memproduksi komoditi jahe. Di Desa Jonggon Jaya, yang kini sedang dalam proses penyelesaian.
Menanggapi itu, Camat Loa Kulu, Ardiansyah, mengaku bersyukur dengan hadirnya RBP jahe ini. Lantaran memang dalam beberapa tahun kebelakang, wilayah Desa Jonggon Jaya dan sekitarnya memiliki potensi pertanian jahe yang cukup besar. Namun belakangan terjadi permasalahan dalam pemasaran jahe.
Sehingga, dengan hadirnya RBP ini dianggap sebagai solusi konkrit, dalam menyediakan pasar bagi para petani Jahe. Dengan hadirnya RBP tersebut, diharapkan dapat mempermudah petani dalam menjualkan hasil panennya. Dengan harga yang stabil.
“Kedepannya petani tidak akan susah membawa jahenya keluar, karena disana ada, jadi baik hulu maupun hilirnya,” sebut Ardiansyah, Kamis (23/2/2023).
Tidak hanya RBP jahe di Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu sedang mengembangkan kawasan pertanian berbasis kawasan. Dan potensi lainnya pun terus dikembangkan, seperti di Desa Loh Sumber yang ditetapkan sebagai lokus pertanian padi, dalam program Makmur Idaman. Dimana dalam program ini, menetapkan 50 hektare kawasan persawahan sebagai kawasan pengembangan yang berkerjasama dengan Pupuk Indonesia.
“Ada seperti di Jembayan, kawasan pertanian sedang kami fasilitasi. Ada juga di Desa Margahayu fasilitas peternakan, disana juga sedang ada pengembangan sektor peternakan oleh PT Bramasta, kita sedang mencoba sinkronisasikan dengan peternak lokal,” tambahnya.
Tentunya masih ada wilayah-wilayah lain, yang memang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani yang masih akan dikembangkan. Dengan berjalannya, program-program pengembangan kawasan pertanian di kecamatan Loa Kulu ini, Ardiansyah optimis, bahwa kecamatan yang dipimpinnya siap menopang Kukar, sebagai lumbung pangan bagi Kaltim dan IKN.
“Itu kami lakukan di kecamatan, dan kami terus bersiap. Bahkan kini sudah mulai memproduksi beras, kita jual diluar melalui BUMDes. Saya optimis Kukar bisa menjadi lumbung pangan bagi Kaltim dan IKN,” tutupnya. (tabs)