Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), menerima kunjungan kerja (kunker) dari Asisten Deputi Koordinasi Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam). Di Ruang Serbaguna Kantor Bupati Kukar, Rabu (15/3/2023).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kukar, Dafip Hariyanto, mengatakan kunker ini dilakukan dalam rangka koordinasi bersama Pemkab Kukar. Juga mendengarkan program-program yang sedang dilaksanakan oleh Pemkab Kukar.
Sebagai langkah dan upaya mendukung kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan telekomunikasi dan informatika. Dimana Kukar sebagai salah satu daerah mitra Ibu Kota Nusantara (IKN).
Memastikan agar koordinasi berjalan maksimal, kunker inipun ikut dihadiri oleh pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN), Internet Service Provider (ISP), Provider, dan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII). Untuk mencoba mengurai kendala persebaran jaringan di Kukar.
“Tadi disampaikan beberapa program Kemenkominfo, yang ditugaskan ke provider. Kita juga meminta rencana kerja dengan provider, dalam rangka disinkronkan dengan rencana kerja Pemkab Kukar,” kata Dafip Hariyanto.
Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan pengerjaan program tersebut. Sehingga diharapkan nanti tidak ada kebijakan yang saling tumpang tindih, agar lebih efisien dalam pemanfaatan anggaran. Untuk mendorong desa-desa yang masih terdapat blank spot di Kukar, agar segera bisa tercover dengan jaringan internet. Setidaknya, sejauh ini Pemkab Kukar telah berhasil memberikan intervensi terhadap 15 titik blank spot, dari total 23 titik yang ada di Kukar, sejak tahun 2021.
“Kita masih menunggu data dari Telkomsel dan PT Bayan yang membantu di Tabang,” tambah Dafip.
Sementara itu, Asisten Deputi Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika, Kemenko Polhukam, Budi Eko, mengaku bahwa kunjungannya ini sebagai upaya mendorong peningkatan kualitas telekomunikasi wilayah-wilayah di sekitar IKN.
“Intinya kami ingin ketika IKN itu siap, maka daerah di sekitar IKN ini tidak boleh tertinggal jauh dalam hal telekomunikasi,” tutup Budi Eko. (adv/tabs)