MAHAKAM ULU – Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Mahakam Ulu yang digelar pada 24 Mei 2024 berlangsung kondusif dan tertib. Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ekti Imanuel, mengungkapkan apresiasinya terhadap pelaksanaan PSU tersebut, yang merupakan tindak lanjut dari keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyikapi sengketa hasil Pemilu sebelumnya.
Dalam keterangannya kepada awak media di Gedung DPRD Kaltim, Samarinda, Senin (26/5/2024), Ekti menyatakan bahwa pelaksanaan PSU telah berjalan sesuai harapan. Namun demikian, ia menekankan pentingnya menanti hasil resmi dari pleno KPU sebagai dasar yang sah dalam menentukan hasil akhir.
“Alhamdulillah, PSU tanggal 24 kemarin sudah terlaksana dengan baik. Kita tetap menunggu hasil resmi dari KPU. Tapi dari segi pelaksanaan, saya menilai prosesnya sudah sangat positif,” ujar Ekti.
Sebagai perwakilan rakyat dari daerah pemilihan Mahakam Ulu, Ekti juga mengingatkan semua pihak untuk menjaga stabilitas dan semangat demokrasi. Ia berharap, apapun hasilnya nanti, bisa diterima dengan legawa demi kepentingan pembangunan dan persatuan masyarakat.
Tidak hanya fokus pada urusan pemilu, Ekti turut menyinggung perlunya kerja sama yang erat antara Pemerintah Kabupaten Mahulu dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam mempercepat pembangunan di kawasan perbatasan tersebut.
“Karena ini wilayah dapil saya, saya sangat berharap Mahulu bisa bersinergi dengan Pemprov. Misalnya, soal bantuan pertanian. Jika dari provinsi ada dukungan pupuk, tapi di tingkat kabupaten tidak ada yang menyalurkan, ya tidak berjalan. Maka sinergi dan komunikasi itu sangat penting,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menyoroti persoalan-persoalan dasar yang masih dihadapi masyarakat seperti akses jalan dan ketersediaan air bersih. Meski begitu, Ekti mengapresiasi komitmen Pemprov Kaltim yang telah mengalokasikan anggaran besar untuk pembangunan infrastruktur.
“Tahun ini saja, proyek jalan Tering–Ujoh Bilang mendapat anggaran Rp206 miliar. Gubernur menargetkan rampung tahun 2026. Ini terobosan besar dan saya sangat mendukung,” ungkapnya.
Ekti juga menekankan bahwa sektor pendidikan dan kesehatan harus menjadi prioritas, mengingat kedua aspek tersebut sangat berpengaruh terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Mahulu, yang hingga kini masih berada di level rendah dibanding daerah lain.
Mengenai proyek pembangunan Bandara Mahulu, Ekti memastikan bahwa proses pembangunan sudah dimulai dan menunjukkan progres.
“Pembangunan runway dan apron sudah berjalan tahun ini. Proyek ini dibiayai melalui sinergi anggaran dari Pemkab Mahulu, Pemprov Kaltim, dan APBN. Bandara ini akan jadi kunci untuk membuka keterisolasian Mahulu,” tutupnya. (adv)
Editor: Agus S