Program KKI Jadi Role Model Bagi Daerah Lain, Bupati Kukar Tak Ingin Jumawa

TENGGARONG – Kredit Kukar Idaman (KKI) disebut-sebut menuai sukses besar, hingga menjadi role model bagi daerah lain. Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, pun tanggapi santai dan tak ingin jumawa.

Menurutnya, yang terpenting adalah keberadaan program yang ia ciptakan dapat memberikan azas manfaat seluas mungkin kepada masyarakat. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar harus hadir ditengah masyarakat, dan menjawab permasalahan di tengah-tengah mereka.

“Saya tidak dalam kapasitas untuk menilai pekerjaan dan program kami sendiri. Biarkan saja publik yang menilai,” tegas Edi Damansyah.

Alih-alih membanggakan program tersebut, orang nomor satu di Kukar itu mengaku lebih senang jika menerima kritik dan saran dari program-program yang dijalankan. Baginya, program-program yang dijalankan memang sudah semestinya dapat meringankan beban masyarakat.

“Saya malah butuh feed backnya kritik dan saran, saya tidak dalam kapasitas memberikan statement itu berhasil atau tidak berhasil,” serunya.

Sebelumnya, disampaikan oleh Pimpinan Bankaltimtara Cabang Tenggarong, Eryuni Ramli Okol, beberapa waktu lalu. Bahwa program KKI yang merupakan salah satu unggulan Pemkab Kukar dibawah kepemimpinan Bupati Kukar, Edi Damansyah dan wakilnya, Rendi Solihin sukses besar.

Tidak hanya berhasil memberikan akses permodalan bagi 1.200 warga Kukar, program pinjaman dengan bunga nol persen ini juga jadi percontohan bagi daerah lain. Eryuni menjelaskan, program yang bertujuan untuk memberikan akses permodalan bagi pelaku UMKM, petani, nelayan dan pembudidaya ikan yang dijalankan oleh Pemkab Kukar berbeda dengan daerah lain.

Tidak seperti program pinjaman nol persen daerah lain yang mensubsidi pembayaran bunga. Pemkab Kukar menghadirkan program KKI dengan pola penyertaan modal di Bankaltimtara. Sehingga program ini dapat terus berjalan dengan anggaran yang terus diputarkan dan memberi jangkauan kepada lebih banyak penerima manfaat.

“Kalau polanya subsidi pembayaran bunga, programnya itu tidak bisa berjalan terus. Sesuai kebijakan daerah ada atau tidak anggaran yang dialokasikan untuk membayarkan subsidi bunganya,” terang Eryuni.

“Karena berbeda polanya, program KKI ini saat ini menjadi percontohan bagi daerah lain untuk menerapkan pola yang sama,” timpalnya. (Adv)

Penulis : Ady Wahyudi

Editor : Muhammad Rafi’i