TENGGARONG – Potensi perkebunan kelapa di Kutai Kartanegara (Kukar), memang terbilang cukup menjanjikan. Dalam setahun sektor perkebunan kelapa di Kukar mampu memproduksi hingga 700 ton per tahun. Potensi besar ini kemudian yang mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, berencana membangun 2 pabrik pengolahan kelapa sekaligus. Yakni di Kecamatan Samboja dan Muara Jawa.
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kukar, Muhammad Taufik, mengatakan bahwa meskipun potensinya besar, sebenarnya produksi kelapa di Kukar ini menurun. Bila dibandingkan dengan produksi perkebunan kelapa pada 10 yang tahun yang lalu.
“Faktornya penyebabnya banyak, mulai dari penurunan luas tanam, maupun luas area penanaman. Terutama di Kecamatan Muara Jawa, penurunannya ini mencapai 500 hektare,” kata Taufik.
Ia melanjutkan bahwa faktor utama dari penurunan luas lahan perkebunan kelapa ini, disebabkan oleh intrusi air laut, yang berbatasan langsung dengan pantai. Dikarenakan adanya pintu air yang rusak dan tanggung yang jebol. Sebagaimana diketahui, perkebunan kelapa memang pada umumnya berada di pesisir pantai.
Menyikapi itu, Taufik telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kaltim dan Balai Wilayah Sungai, untuk mencari solusi bagaimana mengatasi permasalahan ini. “Tidak bisa ditangani langsung oleh perkebunan, karena wilayahnya ini berbatasan dengan wilayah PU,” tambahnya.
Salah satu upaya yang terus dilakukan adalah melakukan integrasi program. Serta terus memberikan pendampingan dan bantuan intensifikasi terhadap para petani kelapa. Mengingat memang belakangan minat menanam para petani mulai menurun, dikarenakan intrusi air laut yang mempengaruhi produktivitas kelapa.
“Salah satu solusi yang sedang kita upayakan adalah agar bagaimana pintu masuk dan tanggul air laut tersebut bisa dibangun dan diperbaiki,” tutup Taufik. (adv/tabs)