TENGGARONG – Perkembangan hilirisasi sektor pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menggeliat. Salah satu produk yang memiliki prospek cukup menjanjikan adalah Cokelat Lung Anai atau Cokelat LA. Produk coklat kemasan yang diproduksi di Desa Lunga Anai, Kecamatan Loa Kulu ini, rupanya memiliki banyak peminat di pasaran.
Kepala Desa Lung Anai, Lukas, mengatakan produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) desanya ini kini telah bersertifikat halal dan sedang dalam proses penerbitan sertifikat Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Saat ini permintaan atas produk cokelat kemasan ini terus meningkat. Namun, Lukas mengatakan pihaknya belum dapat memproduksi cokelat secara masif. Kendala utamanya, adalah asupan bahan baku yang masih terbilang minim.
“Memang kami belum bisa memenuhi permintaan cokelat dalam jumlah yang besar,” serunya, beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, hal tersebut disebabkan oleh banyak petani kakao yang menjual panennya ke tengkulak dan menjual sendiri ke pembeli di Samarinda. Padahal dari segi produksi tanaman kakao di Lung Anai terbilang memiliki potensi yang besar. Karena terdapat empat kelompok tani kakao di wilayahnya.
“Dari empat kelompok tani kakao, lahan potensial tanaman kakao seluas 500 hektare,” ucapnya.
Ia juga mengaku sangat bangga dengan produk cokelat yang dikelola di desanya itu. Pasalnya, berdasarkan penuturan sejumlah orang yang pernah mencoba, cokelat LA dinilai lebih nikmat. Karena kandungan cokelat sudah di atas 56 persen serta memakai minyak nabati cokelat asli.
“Saat kami ikut serta pameran produk di otonomi expo Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) belum lama ini di JCC Jakarta, Gibran Rakabuming Raka sudah membeli cokelat Lung Anai,” tutupnya. (Adv)
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i