TENGGARONG — Jelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kutai Kartanegara (Kukar) 2024 yang dijadwalkan pada 19 April 2025, Polres Kukar menyiapkan pengamanan ketat. Salah satunya melalui skenario simulasi Tactical Floor Game (TFG) yang digelar Senin (14/4/2025) di Ballroom Hotel Grand Fatma Tenggarong.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolda Kalimantan Timur (Kaltim), Irjen Pol Endar Priantoro dan dihadiri jajaran pejabat utama Polda Kaltim serta unsur pengamanan lainnya. Kapolres Kukar, AKBP Dody Surya Putra, menjelaskan bahwa sebanyak 4.227 personel akan dilibatkan dalam pengamanan PSU. Berkolaborasi dengan unsur TNI, Satpol PP, Linmas, dan instansi terkait lainnya.
“Dari Polres Kukar ada 635 personel, ditambah BKO Polda 500 personel. Dukungan juga datang dari Kodim 0906/Kukar, Dishub, Satpol PP, BPBD, Damkar, Dinkes, hingga 2.602 personel Linmas,” terang AKBP Dody.
Ia menjelaskan, pengamanan difokuskan pada seluruh tahapan penting PSU, yakni pemungutan suara, penghitungan, rekapitulasi, hingga pleno. “Untuk mendukung respons cepat atas kemungkinan eskalasi situasi, kami juga siagakan 125 personel cadangan sebagai power of hand Kapolres di Mako Polres,” tambahnya.
PSU di Kukar digelar berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 195, yang mewajibkan pemilihan ulang dengan menggunakan data pemilih tetap (DPT) Pilkada 2024. Tercatat, total DPT Kukar berjumlah 552.469 orang yang tersebar di 1.447 TPS pada 20 kecamatan, dengan 18 kecamatan berada di wilayah hukum Polres Kukar.
Kapolda Kaltim Irjen Endar menegaskan pentingnya TFG sebagai langkah simulasi pengamanan. Selain paparan pengamanan, TFG juga menyoroti sejumlah potensi gangguan seperti aksi unjuk rasa, isu politik sensitif, dan rendahnya partisipasi akibat kekecewaan terhadap hasil Pilkada 2024.
Dir Intelkam Polda Kaltim menyebut semua potensi kerawanan ini menjadi fokus antisipasi seluruh tim gabungan.
Kegiatan TFG ditutup pukul 16.30 WITA dalam kondisi aman dan lancar. Polres Kukar bersama seluruh pihak pengamanan berkomitmen mewujudkan PSU yang aman, damai, dan bermartabat.
“Jangan anggap ini main-main. TFG adalah panduan taktis saat terjadi perubahan situasi di lapangan. PSU ini adalah pertarungan terakhir para kontestan, jadi potensi kerawanannya tinggi,” tegasnya. (RK)