Tenggarong – Kepengurusan Palang Merah Indonesia Kutai Kartanegara (PMI Kukar) memang belum genap berumur satu bulan. Namun kepengurusan ini terus getol melakukan pembenahan, utamanya pada unit donor darah.
Ketua PMI Kukar, Ismed, menjelaskan bahwa selama kurang lebih satu minggu kepengurusan terbentuk. Pihaknya getol melakukan konsolidasi di internal pengurus. Ini dimaksudkan untuk menginventarisir masalah-masalah yang selama ini menjadi penghambat gerak PMI Kukar.
“Yang pertama, terkait dengan unit donor darah, yang mana seperti diketahui, PMI itu selalu erat kaitannya dengan keperluan darah masyarakat. Walau sebenarnya PMI tidak hanya mengurusi darah. Tapi lebih luas lagi, karna PMI itu kan dasarnya kemanusiaan,” sebut Ismed, Selasa (3/1/2023).
Ismed menjelaskan, inilah alasan mengapa pihaknya coba melakukan inventarisir beberapa permasalahan. Khususnya di unit donor darah, bagaimana keluhan-keluhan masyarakat selama ini harus dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan PMI Kukar.
Beberapa kendala yang didapatinya seputar unit donor darah. Lokasi unit donor darah yang terlalu jauh dan hanya satu. Yakni hanya berada di RSUD AM Parikesit, Tenggarong Seberang. Belum lagi kendala lainnya, seperti masalah pelayanan yang kerap menjadi sorotan masyarakat. Bagaimana terkadang ada pendonor yang sudah mengisi biodata diri dan mengantri. Tapi ketika dilakukan pengecekan ternyata yang bersangkutan tidak bisa melakukan donor darah. Ini merupakan PR besar yang harus segera diselesaikan oleh PMI Kukar.
Kedepannya, Ismed mengaku pihaknya merencanakan untuk menghadirkan unit donor darah di Kota Tenggarong. Selain itu, dia juga mengaku kedepan PMI Kukar akan melakukan upaya jemput bola untuk memenuhi kebutuhan darah di Kukar.
“Nanti kita akan berusaha melakukan program jemput bola. Kami akan bangun komunikasi ke perangkat daerah, dunia usaha yang memiliki tenaga kerja, itu kan salah satu sumber-sumber pendonor kita. Di event-event kegiatan masyarakat yang mengumpulkan massa kita pun PMI akan hadir,” bebernya dengan optimis.
Bahkan dalam bulan ini, pria yang juga menjabat sebagai Kabag Prokom Kukar ini mengatakan, PMI Kukar sudah menjadwalkan donor darah di Yayasan Ketopong dan PT ABP di Jembayan. Tidak hanya itu, Ismed pun menginginkan PMI melakukan pembaharuan sistem dalam melakukan kontrol stok darah, baginya perlu ada ambang batas stok minimal persediaan darah.
“Jadi kita akan lihat kebutuhan darah di Kukar ini berapa, jangan sampai juga stok melimpah tahu-tahu tidak terpakai, kan akan terbuang expired. Kalau sudah expired kan hanya bisa dimusnahkan, jadi limbah B3. Ini juga salah satu yang akan kita evaluasi, berapa sih kebutuhan real,” tambahnya.
Selain itu, kedepannya PMI Kukar akan berupaya untuk melakukan inventarisir data pendonor di Kukar secara digital. Jadi masyarakat tidak perlu lagi kebingungan mencari pendonor di media sosial. Para pendonor yang sudah pernah melakukan donor darah bisa dicek, dan siapa saja yang dapat mendonorkan darahnya tinggal dihubungi.
Ismed sangat berharap, PMI Kukar mampu memberikan pelayanan dengan maksimal. Khususnya berkaitan dengan kebutuhan darah masyarakat. “Namanya orang perlu darah itu kan artinya emergensi. Beda sama orang cari sayur, kalau gak ada gak masalah. Kalau darah ini kan nyawa orang kaitannya,” pungkasnya. (tabs)