TENGGARONG- Petani di Dusun Tudungan, Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, sukses ciptakan varian singkong baru. Hasil persilangan singkong gajah dan pacar, singkong hasil silangan petani di Dusun Tudungan ini diberi nama singkong selingkuh.
Singkong selingkuh ini pun cukup tenar dikalangan pecinta singkong. Bahkan tak sedikit orang yang sengaja datang ke Dusun Tudungan, untuk mencicipi singkong tersebut.
Kini kunjungan ke lokasi tanam Singkong Selingkuh sudah dijadikan paket wisata lokal desa. Dengan paket wisata bawa pulang singkong hingga makan di lokasi dengan berbagai olahan berbahan singkong.
“Kami punya singkong Selingkuh di Dusun Tudungan,” sebut Kepala Desa Jembayan Tengah, Masnur, Selasa (7/11/2023).
Untuk menuju Dusun Tudungan ditempuh dari Kantor Camat Loa Kulu membutuhkan jarak tempuh sekitar 10 km. Masnur mengklaim sudah banyak yang berkunjung ke Dusun Tudungan guna menikmati enaknya singkong selingkuh.
“Ada saja yang datang untuk menikmati Singkong Selingkuh. Dusun Tudungan merupakan sentra pertanian Desa Jembayan Tengah mulai terdapat beras, sayur mayur dan holtikultura,” tambahnya.
Selain punya hasil pertanian andalan berupa Singkong Selingkuh, ada lagi satu produk berupa Madu Kelulut yang juga menjadi andalan desa. Madu tersebut akan terasa nikmat jika dicampur dengan kopi khas Desa Jembayan Tengah.
Bahkan Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid, Kepala DPMD Kukar Arianto, serta para ulama di Tenggarong sudah pernah menikmati kopi campur madu kelulut khas Dusun Tudungan. “Dulu kami punya tanaman kopi sendiri, namun tidak produksi secara massal. Madu kelulut biasanya dicampur dengan kopi biasa atau kemasan instan,” terangnya.
Masnur yang berlatar belakang guru ini mengaku, pihaknya masih harus berjuang keras membenahi pembangunan karena sebagian wilayah Desa Jembayan kesulitan mendapatkan air bersih, terkhusus di Dusun Tudungan.
Dirinya merencanakan akan membangun program Pamsimas dengan memanfaatkan sumber air bersih yang ada. “Kami rencanakan sumber airnya berasal dari eks tambang milik perusahaan yang airnya masih layak konsumsi,” tandasnya. (Adv)
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i