Pengembangan Pertanian Berbasis Pertanian Ala Kukar Dipuji Pj Gubernur Kaltim 

TENGGARONG – Ide brilian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), dalam membangun sektor pertanian berbasis kawasan, menuai pujian dari Pj Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik.

Pujian terhadap konsep pertanian yang sedang dibangun Pemkab Kukar ini, dilontarkan saat Akmal menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) pembangunan pertanian, di Hotel Platinum Balikpapan, Senin (23/10/2023) malam.

Ia mengapresiasi dan memberikan dukungan  kepada Pemkab Kukar dalam upaya pengembangan pembangunan pertanian dalam arti luas. Ia juga antusias untuk mengetahui langkah-langkah integrasi yang telah dilakukan.

Bahkan, Akmal Malik menginginkan, agar semua daerah mitra maupun penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) menggagas dan melakukan terobosan pembangunan pertanian. Seperti yang telah dilakukan oleh Kukar.

“Saya sangat mengapresiasi Pak Bupati. Saya melihat ada semangat dan spirit di Kukar ini,” ujarnya.

Pujian setinggi langit ini pun membawa kebanggaan tersendiri bagi Bupati Kukar, Edi Damansyah. Dengan penuh rasa bangga, ia menjelaskan bahwa program pembangunan pertanian berbasis kawasan telah menjadi fokus Pemkab Kukar. Bersama dengan pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Kukar membangun kawasan pertanian kedalam 5 kawasan yang telah ditetapkan. Masing-masing kawasan ditetapkan sebagai fokus pengembangan kawasan tersebut, mulai dari pengembangan padi sawah, tanaman holtikultura, peternakan, dan perikanan yang tumbuh berjalan beriringan dalam satu kawasan.

Lima kawasan tersebut di antaranya, Kecamatan Marangkayu, Kecamatan Sebulu-Muara Kaman, Kecamatan Tenggarong-Loa Kulu, Kecamatan Tenggarong Seberang I dan Kecamatan Tenggarong Seberang II.

“Kami ingin mendorong optimalisasi peningkatan produktifitas dengan melengkapi infrastruktur tani seperti jalan usaha tani, irigasi embung, alsintan dan pengembangan SDM,” sebut Edi.

Edi juga berharap, upaya yang dilakukan oleh Pemkab Kukar dapat meningkatkan produktivitas petani. Dari yang sebelumnya hanya dua kali panen kini bisa menjadi tiga kali panen dalam satu tahun.

“Saya juga berharap gubernur bisa mensupport pembangunan pertanian terintegrasi berbasis kawasan. Apabila terdapat alsintan yang kurang, kemudian bisa ditambah oleh pemerintah provinsi. Kira-kira begitu,” pungkasnya. (Adv)

Penulis : Ady Wahyudi

Editor : Muhammad Rafi’i