TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) kembali mencatatkan pencapaian luar biasa dalam pengentasan kemiskinan. Berkat serangkaian program realistis dan inovatif, angka kemiskinan di Kukar terus menunjukkan tren penurunan signifikan selama tiga tahun terakhir.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, Sunggono, mengungkapkan bahwa pada 2021 tingkat kemiskinan di daerah tersebut tercatat sebesar 7,99 persen. Angka ini berhasil ditekan menjadi 7,66 persen pada 2022 dan kembali turun menjadi 7,61 persen pada 2023. Pemkab Kukar bahkan optimistis dapat menurunkan angka ini menjadi 7,5 persen pada 2024.
“Ini bukan sekadar angka, tapi cerminan dari upaya kami yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. Program-program kami dirancang dengan pendekatan yang realistis dan berorientasi pada hasil nyata,” ujar Sunggono, Selasa (3/12/2024).
Salah satu kunci keberhasilan ini adalah inisiatif Rumah Besar Pengentasan Kemiskinan (RBPK), platform kolaboratif yang menghubungkan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam menyelesaikan persoalan kemiskinan secara terintegrasi.
Menurut Sunggono, keberadaan program ini memungkinkan semua pihak untuk bergotong royong, sehingga solusi yang ditawarkan tidak hanya cepat tetapi juga berkelanjutan.
“Sinergi ini adalah kekuatan utama kami. Dengan bekerja bersama, kami dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan memberikan dampak nyata,” tegasnya.
Selain itu, Pemkab Kukar meluncurkan berbagai program unggulan, seperti Program Sanitasi Aman, Yok Baiki Rumah, Program Air Bersih, dan Pondok Pangan Etam. Tidak hanya berhenti pada kebutuhan dasar, program pendidikan seperti Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dan Pendidikan Kecakapan Hidup juga memberikan bekal keterampilan kepada masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup mereka. (Adv)
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i