TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) resmi memulai kegiatan peningkatan produktivitas padi sawah berbasis Bio-Invigorasi benih dengan sistem interigasi Leisa di Kelurahan Bukit Biru. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah pusat dan daerah, dalam meningkatkan produksi padi dan ketahanan pangan di Kukar.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Kadistanak) Kukar, Muhammad Taufik, mengatakan bahwa peningkatan produktivitas padi dan indeks penanaman merupakan fokus utama pemerintah saat ini. “Strategi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas padi dari 4,2 ton menjadi 4,7 ton per hektare, tetapi juga meningkatkan frekuensi tanam dari dua kali menjadi tiga kali setahun melalui optimalisasi lahan,” ungkap Taufik.
Program ini didukung oleh berbagai pihak. Mulai dari pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten. Pemkab Kukar juga telah mengembangkan kawasan pertanian, dengan perbaikan tata air dan sistem irigasi yang lebih efisien.
“Kolaborasi dengan Bank Indonesia sangat penting, karena mereka turut mendukung stabilitas inflasi produk pertanian seperti padi, beras, cabe, tomat, dan sayuran,” tambahnya.
Kegiatan kick off ini menandai langkah konkret dalam optimalisasi lahan dan penggunaan teknologi pertanian, berbasis bio invigorasi benih. Diharapkan mampu meningkatkan hasil panen, sekaligus menjaga ketahanan pangan di Kukar. Taufik pun berharap pihak swasta dan perusahaan lain juga dapat berkontribusi dalam mendukung program ini.
“Agar produktivitas padi di Kukar dapat terus meningkat dan menjadi contoh bagi daerah lain,” tutup Taufik. (ADV)
Penulis : Shavira Ramadhanita
Editor : Muhammad Rafi’i