Tenggarong – Erau merupakan salah satu upacara adat masyarakat Kutai, yang rutin digelar disetiap tahun. Upacara adat warisan leluhur yang terus dijalankan dari generasi ke generasi. Secara harfiah, erau sendiri berasal dari kata eroh, yang memiliki arti keramaian yang penuh dengan suka cita.
Kini perayaan Erau telah menjadi daya tarik tersendiri. Bagi masyarakat penduduk asli tanah Kutai maupun bagi para pendatang. Sehingga tak heran, perayaan Erau selalu menjadi hal yang paling dinanti disetiap tahun di Kutai Kartanegara (Kukar).
Biasanya, perayaan Erau diawali dari Desa Sabintulung. Erau yang dilaksanakan di Desa Sabintulung sendiri, dinamai dengan Erau Adat Benua Tuha. Yang berarti desa yang paling tua dibanding desa lain. “Sebelum erau Tenggarong, Sabintulung dulu yang Erau,” kata Arta, kepala Desa Sabintulung.
Perayaan Erau di Desa Sabintulung sendiri, biasanya dilaksanakan selama 7 hari 7 malam. Dengan menampilkan berbagai pertunjukan adat dan budaya khas tanah Kutai. Termasuk juga dengan menyuguhkan berbagai makanan tradisional Kutai.
“Insya Allah tahun 2023 ini dilaksanakan di bulan Juli atau September. Belum bisa kita pastikan, karena menunggu jadwal dari Erau Tenggarong,” sebutnya.
Sembari menunggu jadwal pelaksanaan Pesta Adat Erau Benua Tuha, Arta menjelaskan bahwa Pemerintah Desa (Pemdes) Sabintulung juga sudah memulai persiapan. Mulai dari mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, baik itu persiapan lokasi maupun penunjang fasilitas lainnya. “Persiapannya sudah 25 persen, panitianya sudah dibentuk,” tutup Arta. (adv/tabs)