SAMARINDA – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Ekti Imanuel, mengapresiasi langkah nyata Pemerintah Provinsi Kaltim di bawah kepemimpinan Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur di wilayah Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu).
Legislator asal Kutai Barat ini menegaskan bahwa proyek pembangunan tersebut bukan lagi sebatas janji, melainkan telah berjalan dengan dukungan anggaran yang signifikan.
“Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur, Pak Rudy dan Pak Seno, benar-benar mendorong pembangunan ke wilayah Mahakam Ulu dan Kutai Barat. Ini bukan janji lagi. Ada yang sudah tender, ada yang sudah mulai kerja,” ujar Ekti Sabtu (7/6/2025).
Untuk tahun anggaran 2025, Pemprov Kaltim telah mengalokasikan dana sebesar Rp206 miliar untuk pembangunan jalan dari Kecamatan Tering (Kubar) menuju Ibu Kota Kabupaten Mahakam Ulu, Ujoh Bilang. Anggaran ini dibagi dalam empat segmen segmen 1 dan 2 masing-masing Rp53 miliar, dan segmen 3 dan 4 masing-masing Rp50 miliar.
“Totalnya Rp206 miliar untuk peningkatan jalan sepanjang 136 kilometer dari Tering ke Ujoh Bilang. Itu pembuktian bahwa infrastruktur di sana memang diprioritaskan,” tambahnya.
Selain jalan, pembangunan bandara di Mahakam Ulu juga masuk dalam rencana besar pemerintah. Ekti menyebut bahwa Gubernur berkomitmen mengalokasikan Rp43 miliar untuk pembangunan bandara melalui APBD 2025. Dan pada APBD 2026 akan di lanjutkan untuk pembangunan Bandara. Meskipun belum masuk dalam Rancangan Kebijakan Umum APBD (RKUA-PPAS), menurut Ekti, komitmen tersebut sudah jelas arahnya.
“Pak Gubernur menginginkan pembangunan bandara dilanjutkan di 2026. Ini bukti keseriusan, bukan sekadar wacana,” tegasnya.
Ekti juga menyoroti perbedaan signifikan antara alokasi anggaran tahun sebelumnya dan tahun ini. Ia menyebut bahwa tahun 2024, alokasi untuk proyek jalan hanya Rp15 miliar, yang dinilai tidak cukup untuk membangun jalan secara signifikan di wilayah tersebut.
“Bayangkan, Rp53 miliar saja bisa bangun 4 kilometer jalan. Kalau sebelumnya cuma Rp15 miliar, ya bisa dibayangkan berapa kilometer yang bisa dibangun,” ungkap Ekti.
Dengan panjang jalan mencapai 136 kilometer, ia berharap pola pembangunan ini bisa dilanjutkan secara berkelanjutan hingga seluruh ruas jalan penghubung Kubar-Mahulu selesai dan dinikmati masyarakat.
“Kita ingin tidak ada lagi wilayah terisolasi di Kaltim. Terutama Mahakam Ulu yang selama ini kesulitan akses. Ini langkah luar biasa dari pemerintah provinsi,” tutupnya. (Adv/ DPRD Kaltim)
Penulis: Hanafi