TENGGARONG – Desa Rapak Lambur, Kecamatan Tenggarong, memiliki beberapa potensi yang siap dikembangkan. Sebut saja sektor perkebunan, pertanian, dan pariwisata. Untuk itu, Pemerintah Desa (Pemdes) Rapak Lambur terus berupaya untuk memaksimalkan potensi ini, Kamis (8/6/2023).
Diketahui, mayoritas penduduk Desa Rapak Lambur berprofesi sebagai petani. Hampir seluruh penduduk Desa Rapak Lambur hidup dari hasil pertanian dan perkebunan. Salah satu yang menjadi keunggulan, yakni perkebunan buah durian. Setidaknya ada sekitar 100 hektare, kebun durian tersebar di setiap RT di Rapak Lambur.
Kepala Desa (Kades) Rapak Lambur, Muhammad Yusuf, mengatakan perkebunan durian di Rapak Lambur sudah ada sejak lama. Bahkan sudah menjadi unggulan desa ini sejak 2003. Sayangnya, potensi besar ini kurang terfasilitasi dengan baik.
“Alhamdulilah tahun ini kita akan difasilitasi oleh Pemkab Kukar melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) tentang cara pembuahan pemupukan dan lain lain. Kita akan menumbuhkan durian ini karena durian salah satu varietas yang diminati oleh orang banyak.” terang Yusuf.
Selain kebun durian, Yusuf mengungkapkan desanya juga memiliki potensi pesawahan. Tidak main-main luas lahan persawahan di Desa Rapak Lambur memiliki lahan produktif seluas 500 hektare. Ia berencana akan terus mengembangkan potensi besar sektor pertanian padi ini. Apalagi ini selaras dengan upaya pemkab dalam menjadikan Kukar sebagai lumbung pangan, bagi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Makanya kedepan kita menggunakan Bumdes untuk menjual pupuknya, membeli hasil panen dari petani. Kita sudah bekerjasama dengan pihak kabupaten lewat dinas pertanian untuk masalah pupuk subsidi yang nanti akan dikelola oleh Bumdes supaya kelangkaan pupuk di petani kita cukupi.” sambungnya.
Dijelaskan Yusuf, ia menargetkan produksi padi di desanya bisa mencapai 3 kali panen dalam setahun. Hanya saja sementara ini masih terdapat kendala, yaitu lahan persawahan di desanya kerap terendam banjir. Dikarenakan luapan Sungai Mahakam, dikawasan yang berbatasan dengan Desa Sirbaya.
Kemudian ada juga rencana mengembangkan objek wisata di sana. Salah satunya ada danau yang terbentuk secara alami. Jadi ada salah satu warga yang memelihara ikan di waduk tersebut sampai saat ini.
Sehingga warga menyarankan nanti agar diadakan wisata pemancingan. Nanti juga ada bumi perkemahan dengan luasan 2 hektare dengan nuansa alam yang ditawarkan. Tempatnya di Dusun Kejawi RT 2.
“Kami berharap dengan adanya potensi ini nanti bisa dikembangkan lagi, supaya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan durian yang selama ini menjadi unggulan kembali dikenal masyarakat luas,” pungkasnya. (tabs)