Pabrik Pengolahan Rumput Laut di Muara Badak Ulu Segera Beroperasi

TENGGARONG – Setelah tujuh tahun proses pembangunan, Pabrik Pengolahan Rumput Laut di Desa Muara Badak Ulu, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), akhirnya akan segera beroperasi. Pembangunan fisik pabrik telah rampung sepenuhnya, dan kini hanya tinggal menunggu pemasangan mesin pengolah. Tentunya hal ini menjadi kabar baik bagi masyarakat setempat, terutama para petani rumput laut di wilayah ini yang selama ini menggantungkan mata pencaharian pada komoditas tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar, Sayid Fathullah, menyampaikan bahwa mesin pengolah yang sedang dalam proses pengerjaan akan menjadi kunci untuk mulai memproduksi bubuk rumput laut dalam jumlah besar. Yakni dengan kapasitas produksi mencapai 20 ton per bulan. Proses perakitan akan memakan waktu sekitar satu hingga dua bulan sebelum pabrik bisa beroperasi penuh.

“Pabrik ini akan membuka peluang baru bagi petani rumput laut di Kukar,” ujar Sayid Fathullah, belum lama ini.

Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, yang diperkirakan mencapai 150-200 ton rumput laut basah per bulan, Disperindag Kukar telah menggandeng berbagai pihak, termasuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), perusahaan daerah, dan koperasi. Kolaborasi ini bertujuan memastikan rantai pasokan bahan baku berjalan lancar dan turut memberdayakan masyarakat setempat.

Keberadaan pabrik ini diyakini dapat meningkatkan pendapatan petani, kehadiran pabrik ini juga diharapkan mampu mengangkat harga rumput laut yang kini berada di kisaran Rp 15 ribu per kilogram (kg), menjadi Rp 17-18 ribu per kg.

Disperindag Kukar juga mengajak Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal untuk kreatif mengolah rumput laut menjadi produk makanan dan minuman bernilai tambah tinggi. Produk seperti beras dan mie instan berbasis rumput laut menjadi prioritas, mengingat potensi gizi yang tinggi dari bahan ini.

“Kami menargetkan pabrik ini dapat beroperasi pada awal tahun 2025. Dengan adanya pasar baru, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN), kami berharap produk olahan rumput laut dari Kukar dapat menjadi komoditas unggulan,” tandasnya. (Adv)

Penulis : Ady Wahyudi

Editor : Muhammad Rafi’i