Nelayan Ditemukan Meninggal Dunia, Usai Diterkam Buaya

TENGGARONG – Seorang nelayan, dilaporkan tewas usai diterkam buaya saat sedang membersihkan perahu miliknya, di Sungai Salete, Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana. Diketahui korban bernama Jumain (43), Warga RT 1 Desa Kutai Lama. Peristiwa tragis ini terjadi pada hari Kamis (6/7/2023) kemarin.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Kapolsek Anggana, AKP Pujito, peristiwa ini bermula saat korban sedang asyik membersihkan lumut yang menempel di kapal miliknya. Di sebelah pondok rumah miliknya, di Sungai Salete, Desa Tani Baru Kecamatan Anggana, sekitar pukul 11.00 WITA.

“Istri korban yang sedang berada di pondok rumahnya itu sempat mendengar korban berteriak minta tolong. Saat istrinya ini melihat kearah korban, ia sempat melihat sedikit bagaian tubuh buaya yang menerkam tubuh suaminya,” terang AKP Pujito, Jumat (7/7/2023).

Melihat kejadian tragis itu tepat di depan matanya, istri korban kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada warga setempat untuk meminta pertolongan. Warga setempat, bersama pihak kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kecamatan Anggana. Yang menerima laporan kejadian itu pun, langsung bergegas melakukan pencarian terhadap korban.

Pencarian terhadap korban dilakukan dengan cara menyisiri sungai di sekitar lokasi kejadian. Kemudian pada sekitar pukul 23.00 WITA, warga setempat berhasil menangkap buaya yang diduga menerkam korban dengan cara ditombak.

Setelah itu, warga membelah perut buaya tersebut dan menemukan 3 buah sendal dari dalam buaya. Tidak berhasil menemukan keberadaan korban, pencarian pun dilanjutkan keesokan harinya.

“Korban berhasil ditemukan pagi tadi, sekitar pukul 10.30 WITA. Ditepi sungai tidak jauh dari lokasi ditemukannya buaya,” bebernya.

Korban ditemukan dalam kondisi tegak berdiri didalam air, dengan kondisi tubuh masih utuh dengan terdapat bekas luka gigitan bagain dada korban. “Atas permintaan keluarga korban, jenazah korban di evakuasi ke kampung Terusan, Desa Sebuntal, Kecamatan Marangkayu. Menggunakan speed menuju rumah duka untuk dikebunikan,” pungkasnya. (tabs)