Mulai Pekan Ini, Kecamatan Tenggarong Realisasikan Program PMT untuk Atasi Stunting 

TENGGARONG – Pemerintah Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), siap realisasikan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita beresiko stunting, pekan ini. Hal ini disampaikan langsung oleh Camat Tenggarong, Sukono, saat dijumpai secara langsung oleh radarkukar.com pada Senin (22/7/2024).

Ia mengatakan, program yang bertujuan untuk mewujudkan Kukar Zero Stunting di tahun 2025 ini, akan mulai dilaksanakan secara serentak di Kecamatan Tenggarong pada Rabu (24/7/2024). Pelaksanaannya akan diakomodir oleh tiga Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di wilayahnya.

“Sebelum dijalankan, ini sudah melalui pelatihan yang dilakukan oleh kader posyandu, PKK kelurahan desa di Puskesmas masing-masing wilayah kerja. Seperti Puskesmas Rapak Mahang, Loa Ipuh dan Mangkurawang,” sebut Sukono.

Rencananya program ini akan dijalankan secara berkelanjutan selama dua bulan kedepan. Serta akan menyasar balita-balita yang teridentifikasi mengalami kekurangan gizi atau beresiko stunting. Nantinya balita yang tercatat sebagai penerima manfaat program PMT, akan mendapatkan asupan makanan sebanyak tiga kali dalam sehari.

“Jadi makanannya ini akan diantarkan langsung ke rumah penerimanya. Tapi nanti juga akan ada momen untuk mengumpulkan para orang tua balita ini di satu tempat, untuk memberikan edukasi terkait pemenuhan gizi anaknya,” ujarnya.

“Setelah berjalan selama dua bulan, nanti akan kita evaluasi, apakah ada perubahan atau tidak. Mudah-mudahan ketika sudah diberi makanan tambahan mereka akan berkembang dan kebutuhan nutrisinya bisa tercukupi,” sambungnya.

Sebagai tambahan informasi, program PMT bagi balita yang teridentifikasi mengalami kekurangan gizi maupun beresiko stunting, merupakan program yang didorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar. Untuk mewujudkan Kukar Zero Stunting pada tahun 2025.

Sebelumnya, Pemkab Kukar telah melakukan penimbangan dan pengukuran kebutuhan gizi balita secara serentak di seluruh Posyandu di Kukar di bulan Juni lalu. Hasilnya, teridentifikasi sekitar 191 anak yang beresiko stunting di seluruh wilayah Kukar. (Adv)

Penulis : Ady Wahyudi

Editor : Muhammad Rafi’i