Minim Serapan Tenaga Kerja, Pemkab Kukar Genjot Strategi Baru untuk Tahun 2025

TENGGARONG – Masalah serapan tenaga kerja masih menjadi tantangan besar bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar). Dari total 34.236 pencari kerja (pencaker) pada tahun 2024, hanya 1.917 orang atau sekitar 5,6 persen yang berhasil mendapatkan pekerjaan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Kukar, Muhammad Hatta, menyatakan bahwa meskipun berbagai upaya telah dilakukan, hasilnya masih jauh dari target.

“Selama 2024, kami mengadakan pelatihan kerja berbasis keterampilan dan menggelar empat event bursa kerja. Namun, hanya 229 pencaker yang terserap melalui kegiatan tersebut. Ini menunjukkan bahwa tantangan di sektor tenaga kerja masih sangat besar,” ujar Muhammad Hatta, Sabtu (4/1/2025).

Sebagai salah satu strategi baru, Distransnaker Kukar menjalin komunikasi dengan Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). Langkah ini diharapkan mampu membuka peluang lebih luas bagi tenaga kerja lokal untuk terlibat dalam berbagai proyek pembangunan di IKN.

“Kami optimis bahwa tenaga kerja Kukar, terutama yang sudah kami latih, memiliki peluang besar untuk terserap di proyek-proyek strategis IKN,” tambahnya.

Disisi lain, Bupati Kukar, Edi Damansyah, juga menegaskan bahwa masalah penyerapan tenaga kerja akan menjadi salah satu fokus utama di tahun 2025. Selain itu, Pemkab juga akan memprioritaskan pembangunan berkelanjutan, terutama di wilayah pedalaman, dan memperkuat pengelolaan keuangan daerah.

“Peningkatan serapan tenaga kerja tidak hanya memerlukan pelatihan dan fasilitasi, tetapi juga harus didukung oleh ekosistem ekonomi yang kondusif. Kami akan terus bekerja keras agar pembangunan ini benar-benar dirasakan oleh seluruh masyarakat, termasuk di wilayah pedalaman,” tegas Edi Damansyah.

Penulis : Ady Wahyudi

Editor : Muhammad Rafi’i