TENGGARONG – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar), Arianto, mengungkapkan bahwa keberadaan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) di Kukar masih tergolong minim. Yakni dengan jumlah baru mencapai 58 unit.
Dijelaskan Arianto, hal ini disebabkan oleh rendahnya minat masyarakat terhadap Posyantek. Selama ini kebutuhan teknologi pertanian dan perikanan sudah banyak terpenuhi, melalui bantuan pemerintah daerah.
“Di Kukar, masyarakat sudah cukup dimanjakan dengan berbagai bantuan dari pemerintah, seperti eksavator mini, mesin panen, dan alat-alat modern lainnya. Sehingga Posyantek yang bertujuan menciptakan alat teknologi tepat guna kurang mendapat perhatian,” ungkap Arianto.
DPMD tidak akan mengabaikan bidang Posyantek, Pihaknya berencana untuk berdiskusi dengan kabupaten lain yang sudah lebih maju dalam pengembangan Posyantek. Salah satu strategi yang akan ditempuh adalah menggandeng Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) setempat, yang dikenal memiliki banyak temuan teknologi sederhana namun sangat berguna.
“Kami akan sering berkolaborasi dengan teman-teman SMK di Kukar yang sudah menciptakan alat-alat sederhana untuk membantu kebutuhan warga di lingkungan terendah. Teknologi tepat guna biasanya lahir dari kebutuhan dan kesulitan masyarakat, dan kami ingin mendorong hal itu terus berkembang,” tambah Arianto.
Meskipun Kukar sudah menerima banyak bantuan alat modern, kebutuhan akan teknologi tepat guna yang sederhana dan praktis tetap ada. Terutama untuk membantu aktivitas masyarakat di tingkat desa. Dengan pendekatan baru ini, DPMD berharap Posyantek di Kukar bisa berkembang lebih baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa, sekaligus mendorong inovasi teknologi yang berkelanjutan. (ADV)
Penulis : Shavira Ramadhanita
Editor : Muhammad Rafi’i