TENGGARONG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) resmi mengumumkan Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Awang Yacoub Luthman (AYL)- Ahmad Zais (AZA) memenuhi syarat dukungan, sebagai bakal calon perseorangan lewat jalur independen.
Keterangan ini diumumkan langsung oleh Ketua KPU Kukar, Rudi Gunawan, dalam rapat pleno terbuka penetapan pemenuhan syarat dukungan calon perseorangan, pada pemilihan bupati dan wakil bupati Kukar tahun 2024. Digelar di Hotel Grand Elty Singgasana, Tenggarong, pada Senin (19/8/2024).
Mendengar penetapan tersebut, air mata AYL tak terbendung. Perjuangan terjal nan panjang yang ia jalani selama ini ternyata berbuah manis. Ia kemudian merangkul satu per satu kerabat dan pendukung setianya yang juga berderai air mata.
Setelah itu, langkahnya hanya tertuju pada satu titik di ujung ruangan, setelah dinyatakan memenuhi syarat dan berhak mencalonkan diri melalui jalur independen. AYL segera memanjatkan sujud syukur kepada sang pencipta yang telah merestui langkahnya.
“Hari ini saya tidak bisa berucap yang lain, kecuali mengucap rasa syukur kita kepada Allah SWT,” ucap AYL dengan air mata yang masih menetes.
Jika menilik kiprah AYL dalam kancah perpolitikan di Kukar. Aksi AYL yang begitu emosional tentu sangat bisa dimaklumi. Mengingat, langkahnya untuk maju sebagai calon bupati Kukar lewat jalur independen bukanlah kali pertama.
Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2019 lalu, pria yang sudah kenyang pengalaman sebagai anggota legislatif di DPRD Kukar itu juga maju di bursa pencalonan bupati lewat jalur partai politik. Sayangnya langkahnya pada saat itu harus terhenti karena tidak memenuhi syarat jumlah dukungan kursi di DPRD Kukar.
“Proses yang terjadi di jalur independen ini menurut pertimbangan kami sebagai manusia adalah impossible,” serunya.
Baik itu dari segi waktu, ia menilai waktu yang dijalankan pihaknya dalam melengkapi syarat dukungan melalui jalur independen sangat tidak rasional. Bahkan, dari segi proses pengumpulan data juga tidak rasional. Kemudian AYL juga mengakui bahwa dengan waktu yang terbatas dan dalam jumlah yang banyak, pihaknya tidak dapat mengakomodir keseluruhan data dengan baik.
“Saya pikir dalam posisi normal pun proses pengumpulan data dan transfer data pasti ada kesalahan,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, jalan terjal jalur independen yang dititi oleh pasangan AYL-AZA diwarnai dengan banyak riak dan gelombang. Salah satunya adalah beberapa laporan dugaan pemalsuan dokumen dukungan yang dilaporkan masyarakat, kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kukar beberapa waktu lalu.
Meski penuh ujian, AYL mengaku tetap pada komitmen awalnya untuk memperjuangkan dukungan yang terus mengalir dari masyarakat kepada dirinya. Ia membeberkan, pendukungnya telah mulai mengumpulkan data pemilih sejak 2022 lalu. Hal inilah yang menjadi tonggak semangat bagi dirinya, dalam menghadapi proses pendaftaran jalur independen yang dimatanya begitu berat.
“Saya tetap pada prinsip kita kemarin, Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Ini semua berawal dari Allah dan pasti akan kembali kepada Allah,” tegasnya.
“Penetapan ini merupakan bagian dari amanah yang diberikan rakyat Kukar kepada kita. Puan dan tuan saya yang hari ini proses yang kita lakukan adalah menjadi bagian dari titik kulminasi kepercayaan masyarakat,” tandasnya.
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i