Lapas Kelas II A Tenggarong Bakal Jalankan Program SAE, Fokus ke Sektor Perikanan

TENGGARONG – Dalam rangka meningkatkan kualitas program pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Tenggarong mendorong pengembangan program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) disektor perikanan.

Kepala Lapas Kelas II A Tenggarong, Suparman, mengungkapkan pihaknya sengaja memilih sektor perikanan dalam pengembangan program SAE. Lantaran sejalan dengan program ketahanan Pangan yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Melalui program ini, ia optimis program pembinaan yang diberikan kepada WBP bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat.

“Hal ini sejalan dengan tujuan pemasyarakatan yakni pulihnya hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan WBP melalui program re-integrasi sosial,” ucapnya, Kamis (10/10/2024).

Lebih lanjut Suparman mengungkapkan, dipilihnya program SAE bidang perikanan telah melalui kajian dan analisis potensi pasar di wilayah Tenggarong. Sebagai langkah pembuka program ini, ia mengatakan pihaknya telah memiliki 7 kolam ikan air tawar. Kolam-kolam tersenut rencananya akan diisi dengan ikan gurame.

“Pemilihan budidaya ikan air tawar ini setelah melihat potensi pasar yang bisa memberikan kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),” imbuhnya.

“Kita juga akan melakukan sinergi dengan pihak Pemkab Kukar, baik itu dalam hal bantuan pelatihan, bibit, pemasaran dan pengolahan serta tidak menutup kemungkinan untuk perluasan lahan SAE,” timpalnya.

Disinggung soal WBP yang akan dipekerjakan di SAE, Suparman menjelaskan bahwa nantinya WBP yang akan dipilih untuk mengikuti program tersebut akan terlebih dahulu dilakukan Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) oleh Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Samarinda. Hasil Litmas tersebut akan menjadi dasar untuk dilakukan sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP).

“Hasil sidang tersebut akan ditindaklanjuti dengan pengusulan program asimilasi melalui Sistem Database Pemasyarakatan (SDP). Sehingga WBP yang ikut program asimilasi memang layak dan telah melalui berbagai tahapan yang telah ditetapkan,” tukasnya.

Penulis : Ady Wahyudi

Editor : Muhammad Rafi’i