Koperasi Sawit Belayan Sejahtera, Sumbang PPN Hingga Rp 1 Miliar Tiap Bulan 

TENGGARONG – Koperasi Kelapa Sawit Belayan Sejahtera yang berada di Desa Muai, Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menegaskan kontribusi nyata mereka bagi negara melalui pajak yang dibayarkan secara rutin.

Meskipun sebagian anggota koperasi merupakan petani yang memiliki kebun di kawasan hutan yang dinilai kontroversial. Angka menunjukkan bahwa aktivitas perkebunan ini secara signifikan mendukung pembangunan negara.

Dalam pernyataannya, Ketua Koperasi Belayan Sejahtera, Jamaludin, mengungkapkan bahwa setiap bulannya koperasi ini menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) kepada negara sebesar Rp 1 miliar.

“Artinya, dalam satu tahun ada Rp 12 miliar yang kami sumbangkan, dan jika diakumulasi selama 25 tahun umur produktif sawit, jumlahnya mencapai Rp 300 miliar,” katanya, Kamis (7/11/2024).

Koperasi ini saat ini memiliki 1.067 anggota dan memproduksi 3,8 ribu hingga 5 ribu ton Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit per bulan. Dari total luas lahan kebun sawit yang dikelola warga sebanyak 3.700 hektare.

Keberadaan perkebunan ini menjadi sumber kehidupan bagi ribuan keluarga petani di sekitar kawasan tersebut. Mereka tak hanya menggantungkan hidup dari hasil kebun, tapi juga secara aktif menyumbangkan sebagian hasil kerja mereka kepada negara dalam bentuk pajak. Hingga pada akhirnya dimanfaatkan untuk berbagai program pembangunan nasional.

“Meski memang hampir 50 persen lahan perkebunan kelapa sawit kita berada di kawasan hutan. Tapi kontribusi ini membuktikan bahwa perkebunan sawit berhasil menghidupi masyarakat dan petani,” jelasnya.

Berkenaan dengan lahan perkebunan yang masih tersandung sengketa lahan karena berada di Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK), masyarakat dan anggota koperasi berharap agar pemerintah dapat mempertimbangkan kembali status kawasan tersebut.

Mengingat kebun-kebun yang ditanam di kawasan hutan tersebut memiliki sumbangsih besar terhadap perekonomian masyarakat. Mereka berharap bisa terus mengelola perkebunan dengan dukungan penuh tanpa hambatan regulasi, demi kesejahteraan petani dan pembangunan yang berkelanjutan.

“Kita sedang upayakan agar kebun-kebun masyarakat yang berada di kawasan KBK itu bisa dipulihkan,” tandasnya. (Adv)

Penulis : Ady Wahyudi

Editor : Muhammad Rafi’i