Jasad Kapten Kapal Bella I Ditemukan Meninggal Dunia di Rantau Hampang

TENGGARONG – Setelah dua hari pencarian, kapten kapal Tug Boat Bella l yang dilaporkan tenggelam di perairan Desa Bukit Jering, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar) pada Minggu (22/12/2024) sore, akhirnya ditemukan. Korban ditemukan mengapung di wilayah perairan Desa Rantau Hampang sejauh 24,53 kilometer dari lokasi kejadian.

Jenazah Alman (36) ditemukan pada Selasa pagi (24/12/2024), sekitar pukul 10.20 WITA. Penemuan ini sekaligus menjadi akhir memilukan dari insiden tersebut. Setelah ditemukan, Tim SAR yang terlibat dalam operasi pencarian segera mengevakuasi jasad korban dan segera dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RS) Dayaku, Kota Bangun, untuk kemudian diserahkan kepada keluarga.

“Korban ditemukan mengapung, terbawa arus sungai ke arah hilir,” ujar Koordinator Pos SAR Samarinda, Riqi Effendi.

Insiden tragis ini bermula saat kapal Tug Boat Bella I terhenti akibat tali yang tersangkut di propeler. Tanpa ragu, Alman turun tangan sendiri untuk memperbaikinya. Dengan hanya mengenakan kaos abu-abu, bak sebagai alat bantu pernafasan dan membawa gergaji besi. Ia menyelam ke sungai yang memiliki arus deras.

Namun, selang beberapa waktu terus berlalu, Alman tak kunjung muncul ke permukaan. “Awalnya saya kira dia masih bekerja di bawah air. Tapi setelah 30 menit berlalu dan dia tidak muncul, saya mulai khawatir. Ketika dicek, dia sudah tidak ada,” ujar Ardan, rekan kerja korban di tempat kejadian.

Operasi pencarian melibatkan berbagai pihak, termasuk Basarnas, Ditpolairud Polda Kaltim, BPBD Kukar, dan masyarakat sekitar. Dengan peralatan seperti perahu karet dan teknologi pencarian lainnya, mereka bekerja keras meski menghadapi tantangan berat.

Dukungan penuh terhadap operasi pencarian ini juga diberikan oleh PT RMB, mengingat lokasi kejadian berdekatan dengan area operasi perusahaan tersebut. Bantuan selama operasi SAR diberikan sebagai bentuk rasa kemanusiaan.

“Arus sungai yang deras dan visibilitas nyaris nol membuat pencarian sangat sulit. Kami juga menghimbau pada pekerja di kawasan perairan untuk lebih berhati-hati dan mengutamakan keselamatan kerja,” tutup Riqi Effendi.

Penulis : Ady Wahyudi

Editor : Muhammad Rafi’i