TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) mengambil langkah cepat untuk mengatasi ancaman inflasi, yang berpotensi menurunkan daya beli masyarakat. Peningkatan harga pasokan dan pangan akibat hambatan distribusi menjadi perhatian utama.
“Dampak dari hambatan-hambatan ini adalah ketegangan harga dan pangan yang tidak pasti, baik bagi produsen maupun konsumen. Kondisi ini mempengaruhi inflasi yang pada akhirnya akan menurunkan daya beli masyarakat,” ungkap Sunggono.
Inisiatif ini merupakan upaya proaktif untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri 1446 H/2025 M. Sunggono menambahkan bahwa Pemkab Kukar telah menangani masalah ini dengan serius dan terus berupaya mencari solusi terbaik. “Insya Allah ini sudah kami tangani,” tambahnya.
Selain menggelar GPM, Pemkab Kukar juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi kendala distribusi yang menjadi penyebab utama fluktuasi harga. Beberapa kendala yang diidentifikasi antara lain kerusakan jalan dan masalah logistik lainnya. Dengan langkah-langkah strategi ini, Pemkab Kukar berharap dapat menjaga stabilitas harga pangan, mengendalikan inflasi, dan melindungi daya beli masyarakat, khususnya menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.
“Kami berharap Gerakan Pangan Murah ini dapat membantu meringankan beban masyarakat dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup dengan harga yang terjangkau,” tutup Sunggono. (ADV)
Penulis : Shavira Ramadhanita
Editor : Muhammad Rafi’i