Tenggarong – Kegiatan operasi pasar, menjadi bagian daripada intervensi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), dalam menghadapi inflasi dan memberantas kemiskinan ekstrem di Kukar, sudah mulai berjalan. Yakni dengan melaksanakan di Halaman BPBD Kukar.
Kegiatan yang secara teknis dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindak) Kukar ini, menggandeng Bulog sebagai penyuplai kebutuhan bahan sembako. Dengan total sembako yang disiapkan mencapai 6 ton untuk komoditi beras, minyak goreng, gula dan tepung terigu.
Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah, saat ditemui di Halaman Kantor BPBD Kukar. Selepas menghadiri kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-104 Pemadam Kebakaran.
“Dalam menjalankan operasi pasar murah ini, kami melakukan kerjasama dengan Bulog sebagai supplier beras murah,” sebut Edi Damansyah, Rabu (1/3/2023).
Kerjasama yang dilakukan oleh Pemkab Kukar dan Bulog ini, berupa subsidi ongkos angkut. Sehingga Bulog dapat memasarkan beras dengan harga yang standar, yakni berada dibawah harga yang ada di pasaran.
Sementara itu, saat disinggung soal besaran biaya subsidi angkut yang dianggarkan, Edi mengaku tidak bisa merincikan nominal angka yang dikucurkan. Lantaran ongkos angkut di masing-masing kecamatan tentulah berbeda-beda, sesuai dengan jarak tempuh dan kondisi wilayahnya.
“Kalau bicara ongkos angkut itu kan ada standarnya, saya tidak bisa menyebutkan rincian rupiahnya. Karena misalkan dari Tenggarong ke Kembang Janggut, nanti di ke desa-desa disekitarnya lagi. Kan tentu berbeda-beda,” lanjutnya.
Operasi pasar sendiri nantinya akan digelar secara bertahap di 20 kecamatan. Dimana pada masing-masing kecamatan, Pemkab Kukar mengalokasikan 10 ton beras, yang akan di jual di operasi pasar murah tersebut.
“Operasi pasar ini akan kita lakukan secara bertahap, karena tidak bisa sekaligus. Satu kecamatan kita siapkan 10 ton beras, dengan harga yang pasti lebih murah dari harga jual di pasaran,” tutup Edi. (tabs)