TENGGARONG – Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mulai mematangkan berbagai kesiapan. Salah satunya dengan menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara di beberapa kabupaten kota di Indonesia. Salah satunya digelar di KPU Kukar, pada Sabtu (15/7/2023).
Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU RI, Idham Holik, menyampaikan hasil dari simulasi ini, nantinya akan menjadi bahan evaluasi. Terhadap kebijakan-kebijakan umum proses pemungutan suara. Ini dilakukan agar proses pemungutan dan perhitungan suara bisa dilakukan secara efektif dan efisien. Serta untuk menghindarkan jatuhnya korban jiwa dalam pelaksanaan pemilu, sebagaimana yang terjadi pada tahun 2019 lalu.
Sebagaimana diketahui, pada pelaksanaan pemilu di tahun 2019 yang lalu, banyak Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) yang harus meninggal dunia. Saat melakukan pemungutan dan perhitungan suara.
“Kami berkomitmen mewujudkan zero incident, atau nol kecelakaan kerja. Karena tahun 2019 lalu terdapat banyak badan ad hoc kami, khususnya KPPS yang meninggal dunia akibat kelelahan,” ujar Idham.
Ia optimis, kejadian yang terjadi ditahun sebelumnya tidak akan terulang kembali. Berbeda dengan perhitungan suara pada Pemilu 2019 lalu yang hanya menggunakan perhitungan suara tunggal. Pada Pemilu 2024 mendatang, KPU akan menerapkan perhitungan dengan metode panel. Panel A untuk perhitungan pemilu presiden dan wakil presiden dengan DPD RI. Dan panel B untuk pemilu DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten dan kota.
“Jadi kedepan kami akan menggunakan dua panel berdasarkan hasil simulasi untum memakas waktu. Mudahan-mudah tidak sampai dini hari lagi,” jelasnya.
Dijelaskan Idham, pada Pemilu 2024 ini. akan ada perubahan pola penghitungan suara. Yakni tujuh anggota KPPS akan dibagi dalam dua panel. Dengan metode ini, Idham menyebut akan menghemat waktu penyelesaian penghitungan suara.
“Kami optimis menyukseskan Pemilu Serentak Tahun 2024 ini. Semoga semua jajaran KPU dapat mengawal kesiapan pelaksanaan dan petugas,” kata Idham.
“Harapan kami simulasi ini berjalan lancar dan bisa dituangkan di dalam rancangan PKPU untuk pelaksanaan rekapitulasi hitung tahin 2024,” tutupnya. (tabs)