SAMARINDA – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Husni Fahruddin, mendorong percepatan pemanfaatan lahan kritis di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), khususnya di wilayah Tenggarong Seberang, untuk dijadikan kawasan pertanian berskala besar.
Langkah ini dinilai sejalan dengan arahan Gubernur Kaltim dan pembicaraan strategis bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, terkait pengembangan kawasan pertanian produktif di wilayah Kaltim.
“Pak Gubernur sempat menyampaikan kepada saya bahwa Tenggarong Seberang akan dikembangkan menjadi kawasan pertanian skala besar. Penajam Paser Utara juga masuk dalam hitungan karena memiliki bentang daratan yang cukup luas,” ujar Ayub—sapaan akrab Husni Fahruddin—di Gedung DPRD Kaltim, Senin (28/5/2025).
Ketua Fraksi Partai Golkar ini menegaskan bahwa pengembangan tersebut menargetkan pemulihan lahan-lahan kritis agar dapat bertransformasi menjadi lahan produktif. Hal ini diharapkan mampu menopang sektor pertanian, perkebunan, hingga perikanan secara berkelanjutan.
DPRD dan Pemprov Kaltim, lanjut Ayub, juga telah berdiskusi dengan sejumlah perusahaan tambang untuk mendorong pemanfaatan bekas area tambang yang sudah tidak aktif. Upaya ini termasuk dalam skema reklamasi untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan perekonomian daerah.
“Lubang tambang memang tidak semuanya mudah direklamasi. Tapi ada beberapa yang potensial dimanfaatkan, bahkan bisa dijadikan lahan pertanian atau pengembangan kawasan wisata,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengakui bahwa persoalan reklamasi masih menjadi tantangan besar. Banyak perusahaan tambang yang belum melaksanakan kewajiban reklamasi secara optimal, bahkan sebagian masih tersangkut persoalan hukum.
“Kita harus percepat ini. Kalau tidak, masalah yang muncul lima tahun lalu bisa tetap belum selesai lima tahun ke depan,” tegas legislator Dapil Kukar tersebut.
Di tengah kebijakan efisiensi anggaran dan program-program subsidi dari Pemprov, Ayub menilai pentingnya intensifikasi dan ekstensifikasi sektor pertanian, perkebunan, serta perikanan. Strategi ini, menurutnya, menjadi salah satu jalan untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara mandiri dan berkelanjutan. (adv)
Penulis: Hanafi
Editor: Agus S