Tenggarong – Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM), yang diperingati sepanjang bulan Mei, bakal di mulai sejak, Kamis (4/5/2023) mendatang di Kutai Kartanegara (Kukar). Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas (Kadis) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto.
Rangkaiannya sendiri diawali dengan apel bersama di Halaman Kantor Bupati Kukar. Kemudian dilanjutkan dengan gotong royong, yang dilakukan oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Di ruang lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar.
Arianto menjelaskan, secara teknis gotong royong yang dilaksanakan oleh seluruh OPD di Kukar, nantinya akan dibagi kedalam 4 zona. Yaitu di wilayah Stadion Rondong Demang Tenggarong, Stadion Aji Imbut Tenggarong Seberang, Pasar Mangkurawang. Terakhir, di sepanjang ruas jalan dari Jembatan Bongkok menuju Taman Kota Raja.
“Kita sepakati ada beberapa kegiatan tadi. Seperti pengecatan trotoar, pengecatan fasilitas umum, parit dan drainase,” terang Arianto, Sabtu (29/4/2023).
Tidak hanya dilaksanakan di jajaran OPD saja. Arianto juga menyampaikan bahwa kegiatan gotong royong dalam memperingati BBGRM ini, akan secara serentak dilakukan di seluruh tingkatan. Mulai dari OPD, kecamatan, desa, hingga di masing-masing RT.
“Teman-teman di kecamatan, maupun desa dan kelurahan. Itu juga serentak melaksanakan kegiatan gotong royong pada hari Kamis, dilokasi masing-masing,” tambahnya.
Sesuai pedoman pelaksanaan BBGRM, ia menegaskan bahwa pelaksanaan BBGRM akan dilaksanakan sepanjang bulan Mei. Di Kukar sendiri digelar dari tanggal 4 Mei hingga penghujung bulan Mei. Dan tidak hanya sebatas seremoni, bahkan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta kegiatan ini dilaporkan secara berjenjang. Mulai dari desa hingga kabupaten, kemudian kabupaten akan melaporkan ke provinsi.
Sebagai tambahan informasi, BBGRM ini sendiri sengaja di peringati setiap tahun di seluruh Indonesia. Untuk merawat budaya gotong royong yang merupakan ruh dari bangsa ini. “Bupati menginginkan gotong royong ini tidak stop hanya satu bulan saja, tapi kontinyu. Karena gotong royong merupakan ruh dari partisipasi masyarakat. Untuk membantu perbaikan, pembangunan, pemeliharaan di masing-masing wilayah sepanjang tahun,” pungkasnya. (adv/tabs)